nusabali

‘Laksmi Alaksmi’: ST Cantika Pertahankan Juara Ogoh-Ogoh se-Denpasar Utara

  • www.nusabali.com-laksmi-alaksmi-st-cantika-pertahankan-juara-ogoh-ogoh-se-denpasar-utara

DENPASAR, NusaBali.com – ST Cantika dari Banjar Sedana Merta, Ubung, kembali menunjukkan kehebatannya dalam pembuatan ogoh-ogoh. Setelah meraih juara 1 tahun 2023 dengan tema ‘Kawisesaning Parwati’, mereka kembali mempertahankan gelar juara 1 di tahun 2024 dengan tema ‘Laksmi Alaksmi’.

Ogoh-ogoh ‘Laksmi Alaksmi’ menampilkan dua karakter utama: Dewi Laksmi yang digambarkan cantik dan anggun, serta karakter di bawahnya yang melambangkan sifat buruk Dewi Laksmi.

Kerja keras selama 1,5 bulan dari ST Cantika berbuah nilai 290 saat diumumkan nominasi terbaik se-Denpasar Utara pada Minggu (18/2/2024), sekaligus melaju ke babak 'grand final' Kasanga Festival 1-3 Maret mendatang .

Agus Mertha Dana, Ketua ST Cantika, menjelaskan bahwa proses pembuatan ogoh-ogoh tidaklah mudah.

"Kami harus menghadapi banyak hal, seperti pasukan 45, pertimbangan biaya, dan kendala waktu, terutama di tahun 2024 yang penuh dengan berbagai kegiatan," tuturnya.

Bagian terkompleks adalah konstruksi dan hidrolik sebagai penggerak ogoh-ogoh. Perancangannya berlangsung sejak Desember 2023 hingga 10 Januari 2024.

Salah satu keunikan ogoh-ogoh ‘Laksmi Alaksmi’ adalah kemampuannya untuk bergerak dan melambung tinggi. Hal ini dimungkinkan dengan penggunaan sistem hidrolik yang dirancang dengan cermat.

"Inovasi ini merupakan hasil kerja keras tim kreatif ST Cantika dan arsitek Mang They, dibantu oleh teknisi Bli Mang Chuplis," ujar Agus.

Agus merasa bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraih oleh ST Cantika. Kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh anggota tim.

"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembuatan ogoh-ogoh ini, termasuk pemerintah kota Denpasar, masyarakat Banjar Sedana Merta Ubung, dan para donatur," kata Agus.

Agus berharap agar ST Cantika dapat terus berkarya dan berinovasi dalam pembuatan ogoh-ogoh. Dia juga berharap agar kegiatan lomba ogoh-ogoh dapat terus dilestarikan sebagai bagian dari tradisi dan budaya Bali.

"Kami ingin ogoh-ogoh tidak hanya menjadi simbol perayaan Nyepi, tetapi juga menjadi karya seni yang dapat dinikmati oleh semua orang," pungkas Agus.*m03

Komentar