nusabali

2 Pedanda Muput Mabayuh Oton GMT

  • www.nusabali.com-2-pedanda-muput-mabayuh-oton-gmt
  • www.nusabali.com-2-pedanda-muput-mabayuh-oton-gmt

AMLAPURA, NusaBali - Dua pedanda muput upacara  Manusa Yadnya Mabayuh Oton (mengupacarai hari kelahiran) salah seorang tokoh Karangasem, I Gusti Made Tusan alias GMT. Upacara diadakan di rumah GMT, Jero Subagan, Jalan Ahmad Yani, Amlapura pada Wraspati Umanis Gumbreg, Kamis (25/1).

Dua pedanda tersebut, Ida Pedanda Gede Karang Kerta Nustana dari Griya Sukayasa Tegalmanggis, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, dan Ida Pedanda Gede Putra Oka Kemenuh dari Griya Katon Sudi, Lingkungan Taman II, Kelurahan Karangasem.

Upacara Mabayuh Oton berfungsi untuk meruwat atau menetralisir unsur-unsur negatif bawaan lahir. Selain itu, membayar utang melalui upakara yang melibatkan seluruh dewa-dewa terkait dengan wawaran dan pawetonan atau bawaan lahir. Upacara ini juga untuk menghormati seluruh dewa yang merestui kelahiran. 

Sesuai kayakinan agama Hindu, kelahiran didasarkan pada pertemuan dua wawaran dan pawukon, yakni Panca Wara, Sapta Wara dan Wuku. Panca Wara terdiri dari Umanis, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Sapta Wara  yakni Redite, Soma, Anggara, Budha, Wraspati, Sukra dan Saniscara. Wuku ada 30, tiap wuku berumur 7 hari, mulai dari Sinta hingga Watugunung.


Ida Pedanda Karang mengatakan, Mabayuh Oton untuk meruwat hari kelahiran. “Agar unsur negatif yang dibawa sejak lahir, jadi netral. Selain itu, nyama pat (saudara empat) yang menyertai lahir jadi senang dan terus menjaga secara niskala," katanya.

Upacara ini juga menjadi doa penting agar panjang umur, murah rezeki. Setelah dapat rezeki juga agar ingat mayadnya. Ida Pedanda Karang menambahkan, Mabayuh Oton mesti dilakukan oleh setiap umat sedharma. Tujuannya untuk menetralisir unsur-unsur ripu (musuh) dalam diri. Upacara ini juga untuk meredam Sapta Timira (tujuh kegelapan) yang membelenggu diri sehingga tidak lagi memiliki sifat-sifat dengki, irihati, dan sejenisnya.

Gusti Made Tusan mengatakan, sejak lama berencana menggelar upacara Mabayuh Oton agar seimbang sekala-niskala, dan pikiran jadi lebih tenang. “Harapannya agar dikaruniai umur panjang agar lebih lama bis ngayah, juga mayadnya atau melakukan kegiatan sosial  untuk sesama umat manusia,” jelasnya.

Gusti Made Tusan, suami dari mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri.  I Gusti Ayu Mas Sumatri turut mendampingi seluruh tahapan upacara mulai dari mabiakala (pembersihan diri), hingga muspa bersama. Hadir, putra kandung I Gusti Made Tusan yang juga Wakil Ketua DPRD Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, dan segenap kerabata.7k16

Komentar