nusabali

Tampilkan Pembacaan Kakawin Hingga Tari Topeng Koreo Tunggal

Peringatan Prasasti Blanjong Ke-1.110

  • www.nusabali.com-tampilkan-pembacaan-kakawin-hingga-tari-topeng-koreo-tunggal

DENPASAR, NusaBali - Komunitas Sinau Cagar Budaya (Sigarda) akan menggelar peringatan 1.110 tahun Prasasti Blanjong yang ada di Desa Blanjong, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Minggu (4/2).

Prasasti tersebut akan diperingati dengan pembacaan Kakawin ‘Wirama Sardula Wikridita’ dan pementasan Tari Topeng Koreo Tunggal dari Rumah Topeng Sanur di Insitut Prasasti Blanjong dan Pura Dalem Blanjong.

Hal itu terungkap saat perwakilan Komunitas Sigarda melakukan audiensi dengan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Jumat (19/1). Dalam audiensi tersebut, perwakilan Komunitas Sigarda, I Wayan Sila Sayana, mengemukakan Sigarda berinisiatif akan menggelar peringatan untuk prasasti tertua di Bali tersebut.

Pada peringatan itu, beberapa acara bakal digelar seperti pembacaan Kakawin ‘Wirama Sardula Wikridita’ dan pementasan Tari Topeng Koreo Tunggal dari Rumah Topeng Sanur pimpinan Made Kara. Selain itu juga akan diisi dengan sebuah diskusi bertajuk Singha Dwara Pura sebuah kota pelabuhan yang hilang.

“Diskusi ini melibatkan beberapa pihak seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, dan penggiat budaya lainnya. Ada juga beberapa anggota kami, dari Komunitas Sigarda dan Komunitas Bala Legoe Gondong,” jelas Wayan Sila.

Menurutnya, Prasasti Blanjong diistilahkan dengan nama lain Jaya Stambha atau Jaya Cihna yang bermakna ‘Tugu Kemenangan’. Menurutnya, sebagai catatan sejarah kuno, Prasasti Blanjong tergolong unik, karena bertuliskan dua macam huruf.

Huruf Pra-Nagari yang menggunakan Bahasa Bali Kuno, serta huruf Kawi dengan menggunakan Bahasa Sanskerta dan Bali Kuno, yang ditulis secara silang. Dalam Prasasti Blanjong disebutkan kata Walidwipa yang merupakan sebutan untuk Pulau Bali dikeluarkan oleh Raja Bali Adipatih Sri Kesari Warmma (Dewa).

“Beliau berstana di Singhadwara Pura. Sebagai sebuah catatan sejarah, yang usianya lebih dari seribu tahun, melalui peringatan ini kami ingin menyampaikan terutama kepada generasi muda agar ikut melestarikannya,” ucap Wayan Sila.

Wayan Sila mengatakan, bukan hanya Prasasti Blanjong, di kawasan itu juga banyak ditemukan tinggalan yang diduga sebagai benda cagar budaya. Bahkan di beberapa titik lokasi di Blanjong ditengarai juga masih banyak benda sejarah yang terpendam. 7 mis

Komentar