nusabali

SMPN 3 Selat Tuntaskan 3 Program Profile Penguatan Pelajar Pancasila

  • www.nusabali.com-smpn-3-selat-tuntaskan-3-program-profile-penguatan-pelajar-pancasila

AMLAPURA, NusaBali - SMPN 3 Selat, Karangasem, menuntaskan tiga program implementasi dari pengembangan pembelajaran IKM P5 (Implementasi Kurikulum Merdeka, Proyek Penguatan Profile Pelajar Pancasila). Hasil karyanya dipamerkan di ruang prakarya dan sebagian ada yang dijual.

Kasek SMPN 3 Selat I Komang Gede Sudarsana didampingi Koordinator Program P5 I Wayan Arjana dan Waka Kurikulum Dewi Handayani, memaparkan hal itu di ruang prakarya sekolah, Banjar Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (4/1).

Jelas Sudarsana, tiga program yang telah tuntas berjalan  tahun 2023, yakni program kearifan lokal melibatkan 300 siswa kelas VII. Untuk siswa laki-laki membuat keranjang suci, dan siswa perempuan membuat banten pejati. Sedangkan, program kewirausahaan membuat kerajinan dan membuat makanan, serta program gaya hidup berkelanjutan.

“Tiap program, lamanya 3 - 4 bulan, setelah kelas VII naik ke kelas VIII, programnya berkelanjutan di bidang suara demokrasi,” jelas pendidik dari Banjar Kreteg, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.

Sudarsana menambahkan, untuk program kearifan lokal, mengambil tema yang telah terbiasa diimplementasikan di masyarakat. Tujuannya, agar hasil karya siswa berguna di masyarakat, salah satunya dengan cara menata banten pejati dan membuat keranjang suci. Kedua jenis kegiatan itu, saling mendukung. Selama ini masyarakat menata banten pejati identik dikerjakan kalangan generasi tua, dengan adanya IKM P5, siswa juga bisa menata banten itu.

Begitu juga, lenjut dia, membuat keranjang suci, selama ini identik dikerjakan kalangan generasi tua. “Kami di sekolah memberikan materi itu bukan sekadar memahami dan mengetahui cara menatanya, juga siswa wajib tahu esensinya dan kegunaannya,” tambahnya.


Tentang gaya hidup berkelanjutan, papar Sudarsana, para siswa wajib membuat kerajinan berbahan barang bekas, seperti sampah botol plastik jadi hiasan meja.

SMPN 3 Selat memiliki 824 siswa dalam 25 rombongan belajar. Sekolah ini punya 14 ruang kelas dan satu ruang laboratorium, satu perpustakaan, dan didukung 25 tenaga guru.

Wakasek Dewi Handayani mengatakan, selama pembelajaran IKM P5, hambatannya sarana dan petugas pembina. “Sebab, untuk membuat banten pejati, perlu sarana, dan perlu pembina yang mahir menata banten itu,” ujarnya.

Sesuai implementasi program ini, kata dia, sebelum mengawali pembelajaran, para siswa mesti melakukan survei. Mereka bisa bertanya kepada tukang banten yang ada di desanya masing-masing. Dengan itu, akan lebih awal dapat pemahaman tentang tata cara menata banten dan esensinya.

Pembelajaran IKM P5 itu, katanya salah satu cara membimbing siswa agar mampu melakukan aksi nyata. Sebagai bentuk pendidikan penguatan kompetensi siswa dalam membentuk profil pelajar Pancasila.

Sesuai amanat Kemendikbud dan Ristek Nomor 56/m/2022, P5 itu kegiatan kurikuler berbasis aksi nyata. Bertujuan untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi siswa, di samping untuk mewujudkan karakter anak didik.

Sehingga ke depannya, anak didik jadi kompeten, berkarakter  dan bertindak sesuai nilai-nilai Pancasila. Pada akhirnya mampu mewujudkan siswa yang, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, barakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.7k16

Komentar