nusabali

Transaksi Tol Nirsentuh Proses Uji Coba

  • www.nusabali.com-transaksi-tol-nirsentuh-proses-uji-coba

MANGUPURA, NusaBali - Penerapan transaksi tol non tunai nirsentuh alias Multi Line Free Flow (MLFF) di Tol Bali Mandara terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR). Saat ini, bahkan dalam proses uji coba bertahap. Diharapkan pada awal 2024 sudah mulai disosialisasikan.

Direktur PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Renaldi Utomo, mengatakan sebagai pemenang tender, telah mengikuti aturan yang ditetapkan, khususnya dalam kerja sama dengan pemerintah, di mana segala informasi terkait proyek harus melibatkan Kementerian PUPR untuk mencapai hasil yang maksimal. Renaldi menegaskan ketaatannya terhadap prosedur dan komunikasi yang diatur oleh Kementerian PUPR.

“Posisi kami dari direksi Roatex harus menghormati prosesnya,” ujar Renaldi saat ditemui di Nusa Dua Beach Hotel, Nusa Dua, Badung pada Jumat (15/12).

Menurutnya, saat ini mereka sedang menjalani uji coba internal, meskipun mengalami beberapa distraksi yang tidak ingin mereka langgar. Renaldi menjelaskan bahwa uji coba ini masih dalam proses awal yang telah disepakati bersama Kementerian PUPR untuk mencapai hasil yang maksimal.

“Saat ini kami sedang melakukan trial awal dan masih ada banyak penyempurnaan yang perlu dilakukan terhadap sistem MLFF ini. Kalau ditanya confident, kami sangat bersyukur karena kami diberikan kesempatan untuk trial di Bali,” tambahnya.

Renaldi menekankan bahwa konsentrasi uji coba masih terfokus pada aspek teknis. Dia membeberkan, MLFF yang sudah dijalankan di luar negeri, tidak memiliki gerbang sama sekali, namun karena kondisi Indonesia yang berbeda, pihaknya masih harus mendengarkan banyak nasihat dan anjuran pemerintah.

“Dalam masa transisi ini, kami masih menggunakan plang atau barrier, yang memerlukan penambahan pengembangan di sistem kami. Ini yang masih kami trial, sistem MLFF-nya sendiri sudah siap tetapi karena ini ada tambahan transisi menggunakan plang jadi harus di trial dahulu,” jelas Renaldi.

Dia juga membeberkan kalau uji coba sudah dilakukan kurang lebih dua minggu lalu. Namun, karena itu bersifat privat, pihaknya masih mengikuti arahan dari Kementerian PUPR. “Optimisnya kami berharap tidak ada masalah dengan jarak yang singkat di Tol Bali Mandara. Intinya, kami terus maju, progress terus, dan kami sangat menghormati dan mengikuti permintaan tambahan yang diajukan,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan bahwa MLFF merupakan Foreign Direct Investment senilai 300 juta dolar AS, berskema Design-Build-Finance-Operate-Transfer (DBFOT) yang tidak sedikitpun menggunakan dana APBN. Rencananya bakal diserahterimakan kepada pemerintah Indonesia setelah masa konsesi sembilan tahun, tetapi masih ada banyak hal yang perlu disepakati dan dikaji lebih lanjut.

Disinggung terkait penerapan, Renaldi pun enggan menyebut secara pasti, namun prosesnya sejauh ini masih uji coba peralatan. Karena masih banyak yang perlu disepakati dan masih banyak yang perlu dikaji. Untuk target, dia juga bukan kewenangannya, tetapi kalau ada target yang disampaikan oleh pemerintah akan sekuat tenaga untuk segera dituntaskan.

“Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk menuntaskan proyek ini sesuai dengan target yang disampaikan oleh pemerintah. Mengenai gate yang akan digunakan, kami masih dalam proses uji coba internal pada Desember ini. Dari lima gerbang di tol, baru satu gerbang saja di salah satu pintu gerbang Tol Ngurah Rai yang sedang diuji coba. Informasi lebih lanjut akan disampaikan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT),” ucap Renaldi. 7 ol3

Komentar