nusabali

Dauh Peken Angkat Isu Lingkungan

  • www.nusabali.com-dauh-peken-angkat-isu-lingkungan
  • www.nusabali.com-dauh-peken-angkat-isu-lingkungan

TABANAN, NusaBali - Pemerintah Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ikut memeriahkan perayaan HUT ke-530 Kota Tabanan dengan menggelar festival pada Minggu (26/11) lalu. Festival dengan tema ‘Seni Kolaborasi Sadufest’ tampilkan potensi seni dan budaya di Gedung Kesenian I Ketut Maria.

Bahkan menariknya tak hanya mengangkat seni dan budaya, Festival tersebut juga mengangkat isu lingkungan. Isu itu dikemas dalam kegiatan edukasi pemilahan sampah yang sasaran utamanya adalah pengunjung yang hadir.

Perbekel Desa Dauh Peken, I Komang Sana Yasa mengatakan isu lingkungan diangkat untuk mengajak masyarakat mengelola sampah dengan kesadaran sendiri. Tidak bisa pengolahan ataupun pengelolaan sampah dilakukan oleh pemerintah saja. "Jadi melalui ajakan memilah sampah ini, kita berharap masyarakat mulai secara pelan ikut memperhatikan lingkungan," ujarnya.

Dikatakan selain murni untuk mengajak masyarakat peduli lingkungan, isu lingkungan diangkat karena tidak lepas dari kiprah Desa Dauh Peken yang terhitung turut memulai gerakan bank sampah sejak sebelas tahun silam. "Saat itu Desa Dauh Peken sudah telah memelopori pembentukan rumah bank sampah di Banjar Tunggal Sari," katanya. 

Bahkan setahun berjalan bank sampah itu berkembang menjadi enam unit dan diperkuat ada SK Bupati Tabanan. "Hanya saja dalam perjalanan cukup sulit mengajak masyarakat mengolah. Karena ini adalah kesadaran individu," kata Sana Yasa. 

Dalam perkembangannya terbentuklah Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle atau TPS3R Sadu Kencana. Hanya saja penanggulangan sampah ini masih jatuh bangun karena tidak adanya SDM yang maksimal. "Tapi sekarang TPS3R sudah kembali maksimal seiring dengan didampingi pemerhati lingkungan," katanya. 

Bahkan keberadaan TPS3R Sadu Kencana ini juga mulai diperkuat oleh salah satu BUMN dari sisi operasionalnya. Dalam pelaksanaannya, fungsi layanan diterapkan dengan sistem jemput bola. “Masyarakat diajak mendaftarkan diri sebagai konsumen,” imbuhnya. 

Dengan pelayanan ini, jelas Sana Yasa, masyarakat secara bertahap diajak pelan-pelan melakukan pemilahan sampah. 7des

Komentar