nusabali

Pj Gubernur Ingin Pengolahan Sampah Baktiseraga Dicontoh

  • www.nusabali.com-pj-gubernur-ingin-pengolahan-sampah-baktiseraga-dicontoh

SINGARAJA, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meninjau langsung Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, Minggu (26/11). Didampingi Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Pj Gubernur Mahendra mengapresiasi tata kelola sampah yang sangat oleh Pemdes Baktiseraga.

Dia pun menginginkan desa dan kelurahan di Buleleng seluruhnya belajar dari Baktiseraga dalam pengelolaan sampah.

Mahendra Jaya usai peninjauan mengatakan yang penting dalam keberhasilan mengelola sampah adalah mengubah budaya perilaku masyarakat desa dalam menyikapi sampah. Baik yang muncul dari sampah rumah tangga, maupun sampah alamiah di lingkungan tempat tinggalnya.

Upaya-upaya untuk mengajak masyarakat memilah sampah hingga sampai ke TPS3R ini menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Sehingga, penanganan masalah sampah bisa dilakukan secara bersama-sama.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan agar berkesinambungan seterusnya,” kata Mahendra.


Dia pun menginginkan kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan di Desa Baktiseraga direplikasi di desa lain. Dengan tujuan, penanganan sampah di desa-desa menjadi lebih baik. Desa-desa lain agar belajar di Desa Baktiseraga mengenai penanganan sampah ini.

Pj Gubernur Mahendra Jaya  tidak hanya melihat langsung pengolahan sampah menjadi pupuk organik, tetapi juga ternak kambing dan pemanfaatan lahan kosong untuk perkebunan sebagai penampung manfaat pengelolaan sampah di TPS3R Baktiseraga.

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan keberhasilan pengelolaan sampah menyerupai Desa Baktiseraga juga sudah berjalan di desa-desa lain. Salah satunya  di Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng. Pemilahan sampah khususnya sampah plastik melibatkan siswa-siswa Taman Kanak-Kanak (TK). Dengan begitu, para siswa-siswi TK ini akan menularkan kepada orang tua mereka mengenai pemilahan sampah plastik.


“Mereka mengumpulkan sampah plastik. Setelah dikumpulkan, akan digunakan untuk membayar les atau dikumpulkan di sekolahnya,” ujar Lihadnyana.

Sementara itu, terkait dengan upaya perubahan perilaku terhadap sampah di masyarakat, Perbekel Desa Baktiseraga Gusti Putu Armada tidak menampik perlu waktu yang lama.  Menurutnya membangun kesadaran dan budaya pemilahan sampah relatif sulit dilakukan. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Desa Baktiseraga menjadi sadar akan budaya perilaku terhadap sampah tersebut.

“Kita di TPS3R ini tidak akan mengangkut sampah dari masyarakat jika tidak dipilah terlebih dahulu. Jadi, kita membiasakan masyarakat agar memilihnya terlebih dahulu hingga sampai ke TPS3R,” terang Armada. 7k23

Komentar