nusabali

Ratusan Siswa SD Ikuti Simulasi Mitigasi Bencana

  • www.nusabali.com-ratusan-siswa-sd-ikuti-simulasi-mitigasi-bencana
  • www.nusabali.com-ratusan-siswa-sd-ikuti-simulasi-mitigasi-bencana

AMLAPURA, NusaBali - Ratusan siswa SD mengikuti simulasi mitigasi bencana gempa bumi seminggu, Sabtu (4/11) - Selasa (21/11). Kegiatan ini  dilaksanakan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem.

22 SD dan 3 SMP masuk agenda BPBD. Sekolah ini diberikan pendidikan, pelatihan mitigasi gempa bumi, dan simulasi. Tujuannya, agar sejak dini mampu memahami dampak bencana dan cara menghindarinya.

Kepala Pelaksanaan BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa memaparkan hal itu usai memberikan pelatihan mitigasi bencana gempa bumi di SDN 6 Ababi, Banjar Pikat, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, Kamis (16/11).

Ida Ketut Arimbawa mengatakan, bencana gempa sulit diprediksi, datangnya tiba-tiba tanpa ada anda-tanda sama sekali, terjadi kapan saja itulah sebabnya memberikan pemahaman sebab-sebab terjadi gempa, karena pergeseran lapisan bumi, juga memberikan penjelasan akibat gempa dan cara menghindari risiko yang lebih besar.

148 siswa kemarin mendapatkan pemahaman menghindari risiko bencana, terutama yang tengah belajar di tengah ruangan, ada banyak cara menghindari bencana gempa itu. Begitu terasa ada getaran akibat gempa, langkah pertama cepat-cepat masuk di bawah lorong meja belajar, tujuannya jika ada genteng jatuh tidak menimpa kepala. Langkah kedua, dengan cara keluar ruang kelas dengan cara melindungi kepala menggunakan tas belajar, tujuannya sama, jika ada genteng jatuh tidak langsung membentur di kepala.


Selanjutnya, kata dia, setelah tiba di luar ruangan secepatnya semua warga sekolah menuju ke titik kumpul yang telah tersedia. "Makanya jangan panik, jangan keluar ruangan berdesak-desakan, mau meninggalkan ruang kelas, ambil dulu tas belajar pakai melindungi kepala," pintanya.

Kenapa begitu penting melindungi kepala katanya, karena kepala yang paling vital. "Jangan sampai genting jatuh membentur kepala, nanti bisa gegar otak. Beda dengan genteng jatuh menimpa tangan, hanya menyebabkan luka masih bisa diobati," pintanya.

Pelatihan di SDN 6 Ababi melibatkan 148 siswa mendapatkan apresiasi dari Kepala Sekolah I Made Ari Artana, juga segenap guru pengajar, yakni Ni Wayan Sariasih, Yogi Boy Payasa Widyasmara, Ni Made Sukriati, Komang Sukrana dan Kadek Sekar.

Kasek Ari Artana merasa beruntung anak didiknya dapat pelatihan dan ikut simulasi, sehingga memiliki gambaran tata cara menghindari bencana gempa. Apalagi setelah siswa berhasil keluar ruang kelas, ada titik kumpul yang mereka tuju. Titik kumpul itu, merupakan lokasi terjauh dari gedung sekolah, sehingga tempat paling aman.

Sedangkan pelatihan di SDN 2 Padangbai, di Banjar Luhur, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, melibatkan 161 siswa, juga dapat sambutan dari siswa dan guru. Kasek I Made Kariata yang memberikan apresiasi atas kedatangan BPBD, memberikan pelatihan dan simulasi, tentang mitigasi bencana gempa bumi. "Khusus di Desa Padangbai, ancamannya selain gempa bumi dan tzunami," katanya.7k16

Komentar