Polisi Dilarang Berfoto dengan Pose Dukungan Calon

Salah satu poin penting yang disampaikan Kombes Pol Benny Arjanto adalah larangan berfoto dengan pose dukungan calon pada Pemilu 2024. Larangan ini bertujuan untuk menjaga netralitas Polri dalam pesta demokrasi tersebut.

Larangan ini berlaku untuk semua pose, baik mengacungkan jari telunjuk, jari jempol, jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V, jempol dan telunjuk membentuk huruf J atau L, mengacungkan 3 jari seperti jari jempol telunjuk dan kelingking, jari tengah jari manis dan jari kelingking, jari dan telunjuk membentuk huruf V ala Korea, mengacungkan 4 atau 5 jari di depan dada (bukan salam presisi), maupun mengisyaratkan simbol-simbol lulusan atau angkatan yang menimbulkan kontroversi. “Pose yang diperbolehkan hanyalah salam presisi, salam komando, dan Namaste (Salam Om Swastyastu),” kata Kombes Pol Benny Arjanto

Rombongan tim yang diketuai  Kombes Pol Benny Arjanto (Kabagguktibplin Biro Provos Divpropam Polri) didampingi  AKBP Erick Budi Santoso (Kasubaggakplin Baggaktibplin Biro Provos Divpropam Polri) beserta anggota diterima langsung Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes. 

"Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Gaktibplin ini untuk memastikan anggota Polri secara sadar sudah melaksanakan aturan terkait dengan Peraturan Disiplin anggota Polri yang tercantum dalam PP RI Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri dan Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Pelanggaran Disiplin Anggota Polri," bebernya. 

Kombes Benny pun meyakini anggota Polda Bali khususnya Polres Tabanan sudah melaksanakan dan mematuhi aturan tersebut. Sebab, katanya, saat menjadi Kabid Propam Polda Bali, anggota Polres dan jajaran sudah sangat disiplin dalam menjalankan peraturan tersebut.  7des