nusabali

Yowana Badung Gelar Bebadungan, Galakkan Kesadaran Beryadnya dengan Gebogan dan Penjor

  • www.nusabali.com-yowana-badung-gelar-bebadungan-galakkan-kesadaran-beryadnya-dengan-gebogan-dan-penjor

MANGUPURA, NusaBali.com - Pasikian Yowana Badung menggelar Bebadungan serangkaian HUT Ke-14 Ibukota Kabupaten Badung, Mangupura. Bebadungan ini disebut memantik kesadaran beryadnya teruna-teruni melalui medium lomba gebogan dan penjor.

Si Ngurah Bagus Sugiartana Yasa, 25, Ketua Panitia menuturkan, gebogan dan penjor merupakan dasar piranti upacara yang harus dikuasai yowana. Gebogan (sesajen buah yang ditumpuk seperti gunung) jadi piranti yadnya yang harus dikuasai perempuan dan penjor untuk laki-laki.

"Dua lomba ini dipilih atas dasar beryadnya. Kan memang kalau laki-laki itu harus tahu teknis penjor, yang perempuan gebogannya," tutur Sugiartana ketika dijumpai di Puspem Badung pada Jumat (20/10/2023) siang.

Kedua lomba ini dikemas dalam tajuk Bebadungan. Kata yowana asal Desa Tumbak Bayuh, Kecamatan Mengwi, Badung ini, hal ini merujuk gaya khas karya seni dari Gumi Badung.

Sebab, baik penjor maupun gebogan yang dilombakan mengambil ciri khas Badung alias Bebadungan. Sugiartana menjelaskan, ciri khas penjor kreasi Bebadungan ada pada tatuasan (potongan janur/daun lontar).

Sedangkan untuk gebogan, dijelaskan Sigit Paramarta, 30, salah satu juri, ciri khas Bebadungannya ada pada cili (kipas mahkota) gebogan. Motifnya tampak lebih ramai dari daerah lain.

"Ciri khas gebogan di Badung itu ada cilinya. Mungkin daerah lain juga memakai cili tetapi cili di Badung berisi hiasan dan bunga," jelas Sigit ketika dijumpai di sela penjurian.

Sugiartana, Ketua Panitia Bebadungan, membeberkan, acara ini diikuti oleh desa adat se-Kabupaten Badung yang jumlahnya sekitar 120 desa adat. Namun memang, tidak semuanya mengirimkan wakil.

Ungkap Sugiartana yang juga Patajuh II Pasikian Yowana Badung, kebetulan hari-hari ini, tengah banyak kegiatan adat dan keagamaan utamanya pawiwahan (perkawinan) dan piodalan. Untuk itu, desa adat yang sibuk memilih tidak mengirimkan wakil mereka.

"Selain lomba-lomba, acara ini akan ada seremonial pembukaan sekitar 15.00 Wita oleh Bapak Bupati Badung. Akan ada mapeed (parade) gebogan menuju ke Uttama Mandala Pura Lingga Bhuana (di depan Kantor Bupati)," imbuh Sugiartana.

Atraksi lainnya juga dimeriahkan oleh mitra sanggar dan komunitas seperti Pancer Langiit, Segitiga Sama Kaki Art, Wayang Ental, dan lain-lain. *rat

Komentar