Bawaslu Petakan TPS Rawan Konflik

Ketua Bawaslu I Nengah Putu Suardika memaparkan hal itu usai audiensi di ruang Ketua DPRD Karangasem, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Senin (9/10) pagi. Suardika kemarin mengkondisikan langsung audiensi ke ruang Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika. Suardika didampingi tiga anggotanya, Azwardi Natta, I Gede Ari Ardana Putra dan I Kadek Arianta Putra. Satu-satunya anggota Bawaslu yang absen adalah Diana Devi, lantaran ada tugas lain.

Suardika menyebutkan, TPS rawan akan dipetakan dengan maksimal mengantisipasi gangguan terhadap pelaksanaan pemilu."TPS rawan konflik itu, biasanya di daerah yang ada calegnya, atau TPS di sekolah," jelas Suardika.

Alasannya, kata Suardika, TPS di daerah caleg, terjadi persaingan atau pertarungan, sehingga saksi dan pengawas melakukan pemantauan sampai penghitungan terakhir.  Suardika menambahkan, untuk TPS yang memanfaatkan ruang kelas sebagai TPS, berpeluang terjadi kegaduhan, terutama saat penghitungan suara. “Biasanya, petugas KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara), menutup pintu. Sehingga akses masyarakat umum, tidak bisa memantau penghitungan surat suara secara terbuka,” ujar Suardika.

"Itu berdasarkan pengalaman, nanti saya evaluasi lagi dan saya petakan, sejauh mana pengaruh di daerah-daerah konflik," tambahnya.

Sementara Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Karangasem, I Gede Krisna Adi Widana mengatakan, untuk di Karangasem ada 1.677 TPS. Dia menyebutkan TPS paling banyak ada di Kecamatan Karangasem yakni sebanyak 335 TPS, Kecamatan Kubu sebanyak 274 TPS, Kecamatan Abang sebanyak 273 TPS, Kecamatan Bebandem sebanyak 186 TPS, Kecamatan Manggis sebanyak 176 TPS, Kecamatan Selat sebanyak 159 TPS, Kecamatan Sidemen sebanyak 130 TPS dan Kecamatan Rendang sebanyak 144 TPS. k16