nusabali

Rekrutmen Tenaga BP Besakih Dinilai Kacau

IG Lanang : Mestinya Beri Peryataan Sesuai Data

  • www.nusabali.com-rekrutmen-tenaga-bp-besakih-dinilai-kacau
  • www.nusabali.com-rekrutmen-tenaga-bp-besakih-dinilai-kacau

AMLAPURA, NusaBali - Pamangku di Pura Pande Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem Jro Gede Sudarta menyebutkan, rekrutmen tenaga yang bertugas di Badan Pengelola Kawasan Suci Besakih, kacau. Alasannya, tidak banyak memberdayakan tenaga dari Desa Besakih.

"Lihat itu yang lalu-lalang, jadi sopir settle bus listrik, tidak banyak dari Desa Besakih, saat Presiden Jokowi datang meresmikan Kawasan Suci Pura Besakih, mengingatkan agar memberdayakan 90 persen tenaga lokal," jelas Jro Gede Sudarta di Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (28/9).

Jro Gede Sudarta mengaku sempat melayangkan protes ke Badan Pengelola Pura Besakih, namun tidak dapat respons. "Makanya saya kecewa," tambahnya.

Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih I Gusti Lanang Muliarta, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, sangat menyayangkan ada pernyataan seperti itu. Mestinya memberikan pernyataan berdasarkan data.

"Saya mencatat, ada 154 tenaga kerja, 90 persen warga Desa Besakih. Sedangkan 10 persen lainnya, tenaga profesional termasuk saya dari luar Desa Besakih," jelasnya.

Tidak mungkin, katanya  100 persen tenaga dari Desa Besakih, kecuali dari Desa Besakih ada tenaga profesional, tentu saja memprioritaskan yang dari Desa Besakih.

Lanang Muliarta yang asal Banjar Selat Kelod, Desa Selat, Kecamatan Selat, Karangasem, menambahkan, dari 154 tenaga kerja di Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih, mulai dari tenaga keamanan, tenaga kebersihan, sopir, penjaga tiket, penjaga selendang dan kain, adalah warga Desa Besakih.

Jelasnya, khusus pramuwisata lokal 220 orang untuk memberdayakan warga Desa Besakih. "Jadi semua potensi kami berdayakan, untuk kesejahteraan masyarakat Desa Besakih, bersama-sama ngayah menjaga kasucian, menjaga kebersihan dan menjaga kenyamanan pemedek," tambah pendiri Yayasan Bali Kuna Santhi, di Jro Tumbuk, Banjar Santhi, Desa/Kecamatan Selat ini.

Jika ingin tahu data tentang tenaga kerja di bawah pengelolaan Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih, jelasnua. semua ada datanya. Pihaknya mengaku tentu saja tidak akan mampu memuaskan semua pihak.

Kawasan Suci Pura Besakih, katanya, tengah dalam penataan. Pamedek yang turun di gedung parkir lantai IV di jaba Pura Manik Mas Besakih, kemudian berjalan kaki menuju Pura Besakih, sementara memang terlihat kepanasan. Sebab, pohon perindang yang tertanam belum tumbuh rindang.

"Kan tidak bisa seperti membalikkan telapak tangan, sekarang tanam langsung rindang, semuanya butuh proses," tambahnya.

Begitu juga para pedagang, sebelumnya pamedek melintasi jalur barat pedagang di barat untung. Kali ini melintasi jalur timur pedagang di timur yang untung, selalu tidak akan memuaskan semua pihak.7k16

Komentar