nusabali

Ratusan Tradisi Unik di Buleleng Didata dan Diidentifikasi

  • www.nusabali.com-ratusan-tradisi-unik-di-buleleng-didata-dan-diidentifikasi

SINGARAJA, NusaBali - Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng tengah mengumpulkan tradisi-tradisi unik dan khas di seluruh penjuru Buleleng. Pendataan dan identifikasi tradisi ini merupakan salah satu upaya pelestarian.

Kedepannya dokumentasi dan deskripsi lengkap tradisi-tradisi ini akan diwadahi dalam satu aplikasi Gerakan Pelestarian Tradisi (Genta) yang dapat diakses online.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika ditemui di ruang kerjanya Jumat (1/9) mengatakan, dari 169 desa adat yang ada di Buleleng sudah ada 110 jenis tradisi dan upacara unik dan khas di masing-masing desa. Dinas Kebudayaan bekerjasama dengan pemerintah desa dan desa adat untuk menggali data tersebut.

“Setelah data terkumpul semua, termasuk kapan waktu penyelenggaraannya, kami akan hadir langsung saat dilaksanakan menyusun deskripsi lengkap dari narasumber di desa termasuk mendokumentasikan tradisi dan upacara tersebut,” kata Wisandika.

Data tentang seluruh tradisi dan upacara unik di Buleleng ini akan dimasukkan ke dalam aplikasi Genta yang terbuka untuk umum. Wisandika menyebut data yang disiapkan Disbud ini dapat menjadi referensi daya tarik wisatawan datang ke Buleleng. Dinas Kebudayaan Buleleng juga akan bersinergi dengan Dinas Pariwisata untuk membantu pemenuhan kebutuhan atraksi wisata yang dimiliki Buleleng.

Sementara itu Wisandika menyebut Disbud Buleleng getol melakukan pendataan tradisi dan upacara unik di Buleleng, karena memang selama ini tidak ada data yang tercatat. Belakangan baru mulai dicari saat pengusulan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Mirisnya, tradisi yang ada di desa-desa kadang sudah tidak dilaksanakan dan terancam punah.

“Ini yang ingin kami bangkitkan lagi. Kalau misal sudah tidak terlaksana lagi paling tidak kita punya data jika di desa A pernah ada tradisi yang dulu diselenggarakan tetuanya. Tetapi saya yakin kalau terkait dengan upacara masih berlangsung karena itu terikat adat istiadat,” imbuh pejabat asal Kelurahan Paket Agung, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.

Aplikasi Genta ini ditargetkan sudah beroperasi pada awal tahun 2024 mendatang. Selain tradisi dan upacara, kedepannya Disbud Buleleng tidak menutup kemungkinan akan melakukan pendataan dan identifikasi permainan tradisional yang ada di Buleleng. 7k23

Komentar