nusabali

Museum Masuk Sekolah Sasar 18 SD

  • www.nusabali.com-museum-masuk-sekolah-sasar-18-sd

SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 18 SD di 9 kecamatan wilayah Buleleng menjadi sasaran program museum masuk sekolah yang digalang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Gedong Kirtya, Dinas Kebudayaan Buleleng. Siswa di 18 sekolah itu dikenalkan tentang keberadaan museum di Buleleng.

Kepala UPT Gedong Kirtya Dewa Ayu Susilawati, Selasa (19/3) kemarin mengatakan, program museum masuk sekolah sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Tahun ini dilaksanakan sejak tanggal 14-26 Maret 2024, marathon di 9 kecamatan. Tujuannya tiada lain mengenalkan museum sejak dini pada generasi muda di Buleleng.

Hanya saja karena keterbatasan personel dalam sosialisasi museum ini jumlah sasaran masih terbatas. Namun kedepannya program museum masuk sekolah ini dapat menyasar seluruh sekolah dasar yang ada di Buleleng.

Menurutnya, program pengenalan ini tercetus, karena sebagian besar masyarakat Buleleng pada khususnya belum pernah berkunjung ke 3 museum yang ada di Buleleng. Baik Museum Buleleng, Museum Soenda Ketjil maupun Museum Lontar Gedong Kirtya yang sudah mendunia.

“Menurut kami penting untuk masyarakat tahu, bahwa kita di Buleleng punya museum yang cukup unik dan menyimpan berbagai referensi pengetahuan. Dari yang sudah kami kunjungi mereka belum tahu dan belum pernah berkunjung,” ucap Susilawati.

Bahkan selama ini yang mendominasi kunjungan ke museum yang ada di Buleleng adalah wisatawan mancanegara, peneliti, mahasiswa dan wisatawan domestik. Dia berharap, kedepannya setelah pengenalan museum ke sekolah, program wisata edukasi yang biasanya diagendakan sekolah setiap akhir tahun ajaran dapat diarahkan ke museum.

“Memang sebagai negara berkembang masyarakat Indonesia pada umumnya, masih berfokus pada bidang ekonomi, kesehatan dan lain-lain. Ketertarikan terhadap museum memang belum berpengaruh besar. Tetapi tetap harus diperkenalkan,” imbuh dia.

Sementara itu selain dikenalkan keberadaan museum di Buleleng, siswa juga diajak mengenal langsung terkait lontar yang menjadi ikonik Gedong Kirtya. Siswa tidak hanya dikenalkan apa bahan dan alat yang digunakan tetapi juga melihat langsung cara menulis di daun lontar.7 k23

Komentar