nusabali

Viral Goyang Seksi di Perpus Sekolah, Alumni SMKN 1 Petang: Saya Minta Maaf Sudah Gemparkan Dunia Maya

  • www.nusabali.com-viral-goyang-seksi-di-perpus-sekolah-alumni-smkn-1-petang-saya-minta-maaf-sudah-gemparkan-dunia-maya

MANGUPURA, NusaBali.com - Seorang alumni SMKN 1 Petang asal Banjar Kiadan, Desa Pelaga mendadak ramai di medsos setelah bikin video goyang seksi di perpustakaan sekolah.

Di dalam video itu Ni Wayan Febriantini, lulusan SMKN 1 Petang tahun 2023 masih mengenakan atribut sekolah. Ia memakai pakaian semacam batik bernuansa kehijauan bertuliskan identitas sekolah dengan bawahan rok hitam.

Video itu disebutkan telah diungggah pada akun Instagram @mamak_febrii. Unggahan itu kemudian disoroti warganet dan diatensi Anggota Komite I Bidang Hukum DPD RI Utusan Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa.

Tokoh yang akrab disapa Arya Wedakarna atau AWK itu mengaku mendapat laporan terkait video yang diunggah Febri. Walhasil, tim AWK mengunggah ulang video Febri di akun Instagramnya sekitar Rabu (30/8/2023) untuk mencari lokasi perekaman video.

Tidak berselang lama pasca video itu semakin ramai, video klarifikasi dari Febri sebagai pemilik akun Instagram @mamak_febrii sekaligus pemilik video goyang di perpustakaan pun muncul. Video klarifikasi diunggah oleh pihak sekolah melalui akun Instagram @smkn1petang.

Dalam klarifikasinya, Febri mengaku tidak terpikir akan membuat kegaduhan dan berdampak pada nama baik sekolahnya. Pemudi yang dikenal kerap mengunggah konten-konten 'berani' ini berdalih, ia membuat video itu secara spontan saja.

Awalnya Febri mengaku datang ke sekolah untuk mengurus ijazah pasca kelulusannya sekitar Mei 2023 lalu. Mendapati guru dan pegawai sedang ada workshop di ruang guru, Febri memilih menunggu di perpustakaan. Video itu ia buat sembari menunggu.

"Sebagai seorang creator, sambil menunggu, saya tidak sadar ingin membuat video. Tanpa saya sadari, saya membuat video di tempat yang salah yaitu di perpustakaan," jelas Febri dalam video klarifikasi yang diunggah sekolah.

Kepala SMKN 1 Petang I Wayan Yudana membenarkan, memang sempat ada workshop bersama komite membahas pengembangan kerja dan dunia kerja kala itu. Namun, pihak sekolah mengaku sama sekali tidak mengetahui Febri telah merekam video viralnya.

"Pada saat kejadian kebetulan guru dan pegawai sedang mengikuti workshop bersama komite di ruang guru sehingga tidak mengetahui adanya pembuatan video tersebut," beber Yudana dalam keterangan resminya.

Atas kejadian ini, alumni lain pun turut berkomentar. Ada yang ingin pengawasan kepada siswa lebih diperketat agar kasus ini tidak berulang. Respons cepat sekolah untuk mengklarifikasi kasus ini juga diacungi jembol oleh alumni lainnya.

"Di hadapan Bapak Bhabinkamtibmas (Desa Pelaga), Bapak Kepala Sekolah, dan ibu saya, saya ingin meminta maaf karena sudah menggemparkan dunia maya," ujar Febri.

Ia pun mengaku akan jadi pribadi yang lebih baik pasca merasa merugikan sekolah dan keluarganya. Febri berjanji akan membuat konten-konten yang lebih positif ke depan. *rat

Komentar