nusabali

11 Sulinggih Muput Pengabenan 282 Sawa

  • www.nusabali.com-11-sulinggih-muput-pengabenan-282-sawa
  • www.nusabali.com-11-sulinggih-muput-pengabenan-282-sawa
  • www.nusabali.com-11-sulinggih-muput-pengabenan-282-sawa

AMLAPURA, NusaBali - PSAK (Preti Sentana Arya Kanuruhan) Karangasem menggelar upacara Ngaben massal untuk mengupacarai 286 sawa atau roh dari 72 dadia. 11 sulinggih muput (memimpin) Ngaben yang digelar Setra Desa Adat Sibetan, Banjar Kreteg, Desa Adat Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Redite Umanis Warigadean, Minggu (9/7).

Ngaben tersebut merupakan upacara Ngaben massal keenam sejak tahun 2000. Ngaben sebelumnya pada tahun 2005, 2007, 2013, 2018, dan terakhir 2023. Pelaksanaan prosesi Pengabenan dipimpin Wakil Ketua Panitia yang juga Wakil Ketua PSAK Pusat I Nengah Sumardi, bersama Seksi Upakara Jro Mangku Nyoman Jati.

Prosesinya dibagai beberapa tahapan. Berawal dari Mlaspas Bade (menara pengusung jenazah) dipuput empat sulinggih. Mereka yakni Ida Pedanda Gede Sekaton, dari Geria Tengah, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem. Ida Pedanda Istri Baruna dari Geria Kanginan, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Ida Pedanda Istri Jungutan dari Geria Jungutan, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem dan Ida Pedanda Gede Wanasari, dari Geria Wanasari, Desa/Kecamatan Sidemen.


Sedangkan upacara Meras Cucu, dipuput dua sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Wayan Datah dari Geria Pekarangan, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, dan Ida Pedanda Gede Gerda dari Geria Taman Ulon, Banjar/Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem. Upacara Ngaskara dipuput lima pedanda, yakni Ida Pedanda Jelantik Sidemen, Ida Pedanda Diler Peling, Ida Pedanda Dwija Sidanta, Ida Pedanda Gede Putra Ketut Kawan, dan Ida pedanda Gede Swabawa Karang Adnyana.

Lima sulinggih muput upacara Ngaskara. Namun, hanya Ida Pedanda Gede Putra Ketut Kawan yang tidak muput upacara puncak Ngaben di Setra Desa Adat Sibetan. Prosesi Ngaben tersebut menggunakan empat Wadah, 282 Kajang, Sekah Pengaskara dan Sekah Ngulapin. ‘’Ngaben ini juga diisi upacara Ngelungah untuk 285 sawa,’’ jelas Mangku Nyoman Jati.


Ketua PSAK Pusat I Wayan Geredeg mengatakan motivasi awal menggelar Ngaben massal ini sejak 2000. "Kami melaksanakan Ngaben massal, atas pesan dari orangtua, agar menggelar Ngaben juga mengajak warga kurang mampu. Sehingga kepada sang pitra, terbayarkan," jelas mantan Bupati Karangasem 2005-2010 dan 2010-2015 ini.

Usai Ngaben, kata Geredeg, berencana berlanjut menggelar Ngeroras massal mengupacarai 486 pitra, puncaknya pada Anggara Paing Pujut, Selasa (29/8). Krama yang ikut upacara ini dikenai biaya Rp 2,5 juta, untuk satu paket mulai dari Ngaben, Ngeroras, hingga Nuntun.7k16

Komentar