nusabali

Warga Masih Mengungsi di Balai Budaya Istri Kanya

  • www.nusabali.com-warga-masih-mengungsi-di-balai-budaya-istri-kanya
  • www.nusabali.com-warga-masih-mengungsi-di-balai-budaya-istri-kanya

Banjir dengan cepat merendam rumah warga karena tanggul tidak permanen di bantaran sungai jebol

SEMARAPURA, NusaBali
Sebanyak 34 orang dari 7 kepala keluarga (KK) Paguyuban Suka Duka Kali Unda, Kelurahan Semarapura Kangin, Kecamatan Klungkung belum berani pulang ke rumah. Penyebabnya, air Tukad Unda Klungkung masih meluap hingga masuk ke pemukiman warga akibat hujan deras yang masih mengguyur seharian sejak Jumat (7/7) pagi.

Petugas BPBD Klungkung, Dinas Sosial, dan Tagana bersinergi memberikan pelayanan kepada pengungsi, termasuk membuka dapur umum.

Para pengungsi mendapatkan makanan tiga kali sehari. Pantauan di lapangan, warga yang masih mengungsi di Balai Budaya Ida Istri Kanya Klungkung masih tersisa 29 orang (4 KK). Sebanyak 5 orang lainnya dari satu keluarga memilih tinggal di rumah saudaranya di Klungkung.

Meskipun masih tinggal di lokasi pengungsian, beberapa perwakilan warga di setiap KK juga pulang untuk mengecek kondisi rumahnya. Selain bersih-bersih, mereka juga memberikan pakan ternak dan peliharaan. "Perabotan dan tempat tidur basah terkena air," ujar Ni Nengah Sumiarti.

Pengungsi lainnya, I Wayan Gede Arimbawa mengatakan, air Tukad Unda memasuki pemukiman warga pada Kamis (7/7) sekitar pukul 19.00 Wita. Air naik dengan cepat hingga ketinggian 80 cm sampai 1 meter. "Saat air masuk suasana lagi hujan gerimis. Padahal tiga hari sebelumnya hujan deras berturut-turut tetapi tidak sampai banjir," ujarnya.

Foto: Suasana Tukad Unda Klungkung. -DEWA DARMAWAN

Setelah ditelusuri, banjir dengan cepat merendam rumah warga lantaran tanggul tidak permanen yang ada di bantaran sungai jebol. Tanggul tidak permanen yang terbuat dari tumpukan batu dan pasir itu dibangun saat luapan material erupsi Gunung Agung tahun 2017.

"Tetangga saya berteriak kalau tanggulnya jebol. Saya dan keluarga langsung pergi keluar rumah bersama keluarga dan dijemput oleh petugas untuk evakuasi," kata Arimbawa.

Menurutnya, banjir sering terjadi hampir setiap enam bulan sekali. Namun biasanya secara perlahan. Agar tidak terus mengalami bencana serupa, besar harapannya pemerintah dapat membuat tanggul permanen untuk melindungi pemukiman warga dari luapan Tukad Unda. "Saya berharap dibuatkan tanggul permanen," harap Arimbawa.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, debit air Tukad Unda masih tinggi akibat hujan deras yang mengguyur seharian. "Kondisi semua warga yang dievakuasi dalam keadaan sehat," kata Widiada. 7 wan

Komentar