nusabali

TPA Suwung Kawasan Kumuh Terluas di Denpasar

  • www.nusabali.com-tpa-suwung-kawasan-kumuh-terluas-di-denpasar

Kawasan kumuh di Kota Denpasar saat ini 45 hektare tersebar di beberapa titik. Sementara kawasan kumuh di TPA Suwung mencapai 25,5 ha.

DENPASAR, NusaBali
Kawasan kumuh di Kota Denpasar saat ini tersisa 45 hektare yang tersebar di beberapa titik. Dari total tersebut paling banyak berada di kawasan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Sarbagita, Suwung, Denpasar Selatan. 

Dari luas 45 ha tersebut, sebanyak 85 persen merupakan tanggung jawab pusat. Sementara sisanya, sebanyak 15 persen (sekitar 6,75 ha) merupakan tanggung jawab Pemkot Denpasar.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) Kota Denpasar I Gede Cipta Sudewa Atmaja, mengatakan kawasan kumuh yang menjadi tanggung jawab Pemkot Denpasar berada di kawasan Sanur Kaja, Dusun Wanasari (dikenal dengan nama Kampung Jawa, Red), dan Pemecutan Kaja. Kawasan kumuh yang menjadi tanggungjawab pusat adalah kawasan Jalan Karya Makmur dan kawasan TPA Sarbagita Suwung.

Kawasan kumuh di TPA Suwung memiliki luas mencapai 25,5 ha dan merupakan yang terluas di Denpasar. Sementara kawasan kumuh di Jalan Karya Makmur mencapai 11 ha lebih. 

Cipta Sudewa mengatakan meskipun bukan kewenangan Pemkot Denpasar, khusus untuk Jalan Karya Makmur, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah penanganan. Dan ditarget, kawasan Jalan Karya Makmur akan tuntas di 2023 ini.

 
“Kawasan Jalan Karya Makmur sudah pendekatan ke PT Karya Makmur, tahun ini diserahkan ke pemkot sehingga bisa dipelihara dan dibangun jalan oleh pemkot,” kata Cipta Sudewa, Minggu (11/6).

Sementara untuk kawasan kumuh di kawasan TPA Suwung pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Lahan kumuh yang ditangani pemkot merupakan lahan privat, sehingga pihaknya bekerja sama dengan CSR dan pihak lainnya.

“Komitmen kami di tahun 2023 sampai 2024 masuk ke dalam lahan tersebut dengan melakukan strategi CSR, tidak bisa APBD karena ranah privat. Kemudian berkolaborasi dengan asosiasi seperti real estate,” ucap Cipta Sudewa.

Dengan cara seperti ini Cipta Sudewa menyatakan bisa mengatasi permasalahan tersebut. Dia menargetkan di akhir RPJMD 2024 kawasan kumuh di Denpasar bisa berkurang sangat signifikan. “Kami kerjakan bertahap karena anggaran dan kewenangan kami terbatas,” imbuhnya.

Cipta Sudewa menambahkan luasan kawasan kumuh di Kota Denpasar terbilang kecil. Pasalnya luas lahan di Kota Denpasar 125.000 ha, dengan luasan kawasan kumuh yang masih tersisa hanya sekitar 0,036 persen. 7 mis

Komentar