nusabali

11 Pamedek Terjebak Banjir di Pura Goa Raja Besakih

  • www.nusabali.com-11-pamedek-terjebak-banjir-di-pura-goa-raja-besakih

AMLAPURA, NusaBali
Banjir yang terjadi di lereng Gunung Agung hingga tembus ke Pura Goa Raja Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (6/4) sore pukul 17.50 Wita menyebabkan 11 orang pamedek terjebak.

Saat kejadian, air tiba-tiba mengalir deras dari dalam goa. Sesaat sebelum terjadi banjir berdasarkan informasi dari Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana, ada rombongan pamedek dari Denpasar berjumlah 11 orang yang melakukan persembahyangan di Pura Goa Raja. Beberapa pamedek berada di seberang aliran air di bagian timur areal pura. Saat itulah tiba-tiba air deras mengalir dari dalam goa, sehingga beberapa orang terjebak, kesulitan untuk menyeberang.

Selanjutnya petugas dari Satpol PP Karangasem, BPBD Gianyar, BPBD Klungkung dan Polsek Rendang melakukan evakuasi. "Evakuasi ada yang menggunakan tangan dengan cara menarik pamedek, ada yang pakai tali, kemudian naik ke belakang Pura Goa Raja Besakih," kata Kompol Made Suadnyana. Dia menambahkan seluruh pamedek bisa dievakuasi tanpa ada yang terluka.

Informasi yang dihimpun menyebutkan goa tersebut memang kerap banjir jika terjadi hujan deras di Gunung Agung. Goa yang ada di Pura Goa Raja Besakih ini disebutkan tembus di kawah Gunung Agung, sehingga ketika di Gunung Agung terjadi hujan lebat, maka airnya melimpah melalui gua tersebut. Sedangkan ke arah selatan gua tersebut tembus di Sungai Gesing, perbatasan Desa Muncan, Kecamatan Selat dengan Desa Rendang, Kecamatan Rendang, selanjutnya juga tembus ke Pura Goa Lawah, Klungkung.

Terkait ini, Pamangku di Pura Penataran Agung Besakih, I Gusti Mangku Jana mengatakan saat kejadian walau di wilayah Desa Besakih, Kecamatan Rendang tidak ada hujan, namun di Gunung Agung terjadi hujan lebat. Hal inilah yang menyebabkan terjadi banjir di gua di Pura Goa Raja Besakih. "Setiap di Gunung Agung terjadi hujan lebat dan terjadi banjir, maka di goa yang ada di Pura Goa Raja Besakih, otomatis banjir," ujar Mangku Jana yang juga Ketua I Panitia Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih ini.

Sedangkan Jro Gede Sudarta, Pamangku di Pura Pande Besakih menuturkan di Pura Goa Raja itu sering terjadi banjir. "Asal di Gunung Agung terjadi hujan lebat, di Pura Goa Raja Besakih itu pasti banjir, karena lubang gua tembus ke Gunung Agung," katanya. Jika Gunung Agung erupsi juga asap Gunung Agung dan air dari Gunung Agung mengalir dari gua tersebut. Itu juga menandakan Gunung Agung tengah erupsi.

Menurut Jro Gede Sudarta, Pura Goa Raja Besakih itu merupakan stana Ida Bhatara Naga Basuki, dan juga sebagai tempat pesamuan (paruman) tiga Bhatara Naga, yakni Sang Hyang Naga Ananta Bhoga, Sang Hyang Naga Basuki dan Sang Hyang Naga Taksaka. Berdasarkan keyakinan umat Hindu, ketiganya sebagai penjaga keseimbangan semesta. Sang Hyang Naga Basuki menjaga air agar tidak tercemar dari racun. Sedangkan Ida Bhatara Ananta Boga menjaga keseimbangan unsur api, agar semesta tidak kekeringan dan tidak gersang sehingga kesuburan struktur lahan tetap terjaga, dan Ida Bhatara Naga Taksaka menjaga keseimbangan udara agar tidak tercemar dan tidak polusi.

Satu sisi positif terjadi banjir di Gunung Agung menyebabkan airnya mengalir melalui goa di Pura Goa Raja Besakih, justru bertambah besar debit air untuk tujuh jenis tirta yang berada di jalur goa itu. Sebanyak tujuh tirta di jalur goa itu, yakni Tirta Giri Kusuma (Gunung Agung), Tirta Pingit di Pura Pengubengan Besakih, Tirta Putra di Pura Kiduling Kreteg Besakih, Tirta Tunggang dan Tirta Padiksan di Pura Goa Raja Besakih, Tirta Cemara Geseng dan Tirta Pangayu-Ayu di Pura Manik Mas Besakih. "Tirta itu berasal dari rembesan di tebing sepanjang goa," tambahnya.

Saat Gunung Agung meletus tahun 1963, goa tersebut sempat tertimbun material pasir. Selanjutnya dilakukan penggalian di lorong itu tahun 1977. Melakukan pembersihan itu, jelang Karya Agung Eka Dasa Rudra di Pura Besakih tahun 1979.

Pura Goa Raja Besakih sendiri berdasarkan sejarah didirikan Rsi Markandeya pada abad ke-8, kemudian pembangunan berlanjut setelah datangnya Mpu Kuturan di masa Raja Udayana abad ke-11. Lokasi Pura Goa Raja Besakih di jurang sebelah timur akses jalan Pura Manik Mas Besakih menuju Pura Penataran Agung Besakih. Menuju ke Pura Goa Raja Besakih dari jalan raya mesti menuruni anak tangga, bangunan yang ada di pura itu, gedong simpen, sanggar agung, bale pepelik, piyasan, candi bentar, dan panyengker. *k16

Komentar