nusabali

Pembangunan Lapas di Desa Patas Terhalang Kontur Tanah

  • www.nusabali.com-pembangunan-lapas-di-desa-patas-terhalang-kontur-tanah

SINGARAJA, NusaBali
Rencana pembangunan gedung Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) baru di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, harus ditunda.

Penundaan ini disebabkan karena terkendala kontur tanah di lokasi yang direncanakan dibangun. Ketinggian tanah dari titik satu ke titik lain tidak merata. Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja, I Wayan Putu Sutresna mengatakan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenhumkam) Provinsi Bali merencanakan pembangunan Lapas baru di wilayah Buleleng Barat. Pembangunan Lapas baru ini ditujukan mengatasi solusi over kapasitas di Lapas Singaraja saat ini.

Kata Sutresna, Kanwil Kemenhumkam Bali telah melakukan peninjauan lahan yang akan dijadikan lokasi Lapas di Desa Patas, namun hasilnya tidak sesuai harapan. Rencana pembangunan Lapas Kelas I dengan luas sekitar 7 hektare di wilayah Buleleng barat ini pun akhirnya gagal.

Ia menyebutkan, ketinggian tanah di lokasi tersebut tidak merata dan tidak memungkinkan untuk dibangun Lapas. "Kontur tanahnya yang tidak mendukung. Karena kemarin begitu kami menghitung pemadatan saja sudah bisa membangun 1 blok," ucap Sutresna, Minggu (19/2).

Dengan kondisi ini pihaknya pun akan kembali berkoordinasi dengan Penjabat Bupati Buleleng terkait lahan milik Pemerintah Daerah yang dapat digunakan untuk pembangunan gedung Lapas baru. Harapannya, Pemerintah Daerah memiliki aset lain yang bisa digunakan untuk membangun Lapas.

"Kami akan berkoordinasi lagi. Mudah-mudahan ada aset pemerintah yang tanahnya mendukung untuk pembangunan lapas baru," harap Sutresna.

Sutresna menambahkan, jumlah penghuni Lapas Kelas II B Singaraja kian hari makin meningkat. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan persoalan baru. Saat ini, penghuni di Lapas II B mencapai 271. Padahal kapasitasnya hanya 100 orang. Langkah yang ditempuh untuk mengatasi membludaknya penghuni lapas adalah dengan selektif menerima penitipan tahanan.

Selain itu pihaknya juga melaksanakan program asimilasi terhadap penghuni yang telah memenuhi syarat. "Tahun ini sudah 26 orang sudah kami asimilasikan. Itu program dari Pusat untuk penanggulangan Covid-19, tapi itu sangat membantu over kapasitas di Lapas Singaraja," tutupnya. *mz

Komentar