nusabali

371 Guru Kontrak Jembrana Diverifikasi

  • www.nusabali.com-371-guru-kontrak-jembrana-diverifikasi

NEGARA, NusaBali
Setelah dinyatakan lolos syarat administrasi, sebanyak 371 guru kontrak di lingkungan Pemkab Jembrana mulai menjalani tahap verifikasi kesesuaian untuk seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Tahap verifikasi yang dibuka hingga terakhir per Selasa (29/11) hari ini, akan menjadi penentuan bagi guru kontrak yang terpilih mengisi jatah rekrutmen 349 formasi PPPK guru Pemkab Jembrana tahun 2022 ini.

Proses seleksi PPPK guru tahun 2022 ini, diketahui memang berbeda dengan seleksi PPPK guru tahun sebelumnya. Kali ini, tidak ada lagi seleksi uji kompetensi melalui tes CAT. Namun untuk seleksi PPPK guru tahun ini, ditentukan melalui verifikasi kesesuaian kinerja yang dinilai oleh Kepala Sekolah, Guru Senior, dan Pengawas di masing-masing sekolah.

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) saat memantau verifikasi di SMPN 1 Negara, Senin (28/11), mengatakan, berharap para guru kontrak yang menjalani verifikasi ini, dapat memenuhi persyaratan untuk dapat diangkat menjadi PPPK. Paling tidak jatah 349 formasi PPPK guru yang diberikan Pusat  untuk Pemkab Jembrana tahun ini, diharapkan bisa semua terisi.

"Dari 349 kuota, saya harapkan terpenuhi semua. Sisanya yang belum bisa diakomodir (yang nantinya gagal lolos seleksi PPPK guru tahun ini), diharapkan bisa masuk pada tahap berikutnya," ujar Wabup Ipat.

Wabup Ipat mengatakan, berharap para guru kontrak yang nantinya lolos menjadi PPPK, dapat lebih meningkatkan kinerjanya. "Kalau sekarang sebagai guru kontrak hanya mendapat penghasilan Rp 1 jutaan, nantinya setelah menjadi PPPK bisa mendapat minimal Rp 3 jutaan. Saya harapkan dengan peningkatan kesejahteraan, dapat meningkatkan lagi semangat para guru untuk mengajar dan pengabdian kepada masyarakat," ucap Wabup Ipat.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra menjelaskan,  penilaian verifikasi kesesuaian kinerja yang diadakan secara online, sebenarnya bisa dilakukan di mana saja. Sepanjang tersedia jaringan internet yang stabil. Namun pihaknya menyarankan agar verifikasi bisa dilakukan di masing-masing sekolah.

"Penilaian dapat dilakukan dari sekolah masing-masing, karena data sudah ada di sistem. Beberapa sekolah ada yang menyepakati satu tempat, karena ketentuannya memerlukan tempat yang akses internetnya bagus. Dan memang paling tepat memang dilaksanakan pada sekolah yang akses internet-nya bagus," ujar Anom.

Sebelumnya, Anom mengaku sempat terjadi kendala dalam pelaksanaan verifikasi tersebut. Namun kendala yang sempat terjadi karena berkaitan masalah server di Pusat itu, kini dipastikan sudah kembali lancar. "Kemarin ada kendala pada server karena harus diikuti oleh seluruh Indonesia dari tingkatan SD, SMP hingga SMA secara bersamaan. Sehingga server bermasalah sampai malam. Dan kita tetap berkoordinasi dengan Tim Pusat sehingga kemarin malam baru bisa digunakan kembali," ucap Anom.

Karena sempat ada masalah server tersebut, Anom mengaku, sudah ada kebijakan dari Pusat untuk memberi tambahan waktu untuk tahapan verifikasi ini. "Pada awalnya, untuk proses penilaian diberi waktu dua hari (tanggal 27 November dan 28 November). Karena ada permasalahan pada server, maka diberikan tambahan waktu lagi satu hari sampai besok (Selasa hari ini). Tapi tetap kita harapkan hari ini bisa selesai," ujar Anom. *ode

Komentar