nusabali

Ratusan KPM Gagal Cairkan Bansos

  • www.nusabali.com-ratusan-kpm-gagal-cairkan-bansos

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 665 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Program Sembako gagal dicairkan.

Hal tersebut disebabkan KPM sudah meninggal tanpa ahli waris, hingga terdata sebagai penerima bantuan lain. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng Putu Kariaman Putra Senin (21/3) mengatakan program bantuan sembako itu menyasar 48.751 KPM. Pencairan bantuan untuk bulan Januari-Maret sudah dimulai sejak akhir Februari lalu. Masing-masing KPM menerima bantuan sembako secara tunai Rp 600.000.

Namun hingga batas terakhir pencairan pada Jumat (18/3) lalu, hanya 48.081 KPM atau 98,63 persen saja yang mencairkan. Sisanya sebanyak 665 KPM gagal cair karena tak diambil oleh penerima manfaat. “Alasan gagal cair karena ada yang sudah meninggal dan tidak punya ahli waris. Kemudian juga banyak ditemukan penerima bantuan ganda dengan program bantuan lainnya. Ada juga masyarakat yang belum mencairkan karena alasan sibuk bekerja dan terkendala akomodasi,” jelas Kariaman.

Kondisi tersebut membuat pemerintah memberikan kebijakan untuk memperpanjang waktu pencairan bantuan hingga Senin (21/3). KPM yang belum mencairkan bantuan diberikan kesempatan terakhir, dengan datang langsung ke Kantor Pos Singaraja dan mengajukan pengaktifan kembali bantuan.

“Sebenarnya batas terakhir pencairan tanggal 18 Maret, tetapi karena ada permintaan dari KPM yang belum mengambil dan sesuai arahan pusat juga masih bisa dibuka data penerimanya, maka diberikan waktu tambahan sampai hari ini (Senin),” imbuh dia. Kesempatan terakhir itu dibijaksanai pemerintah untuk memaksimalkan realisasi bantuan.

Sementara itu bantuan sosial program sembako untuk bulan selanjutnya disebut Kariaman belum ada kabar. Dinas Sosial menurutnya hanya sebagai fasilitator. Seluruh data penerima bantuan langsung turun dari pusat ke PT Pos Cabang Singaraja. “Kami masih menunggu perkembangan. Dinsos hanya fasilitasi, kalau dapat info dari PT Pos nanti kami akan lanjutkan ke pendamping atau SDM Dinsos di Kecamatan,” terang Kariaman. *k23

Komentar