nusabali

TOSS Center Dilengkapi Alat Berat

  • www.nusabali.com-toss-center-dilengkapi-alat-berat

SEMARAPURA, Nusa bali
Sebuah alat berat jenis Backhoe Loader kini dioperasikan di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center, di Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, mulai Kamis (30/9) pagi.

Selain berfungsi mengeruk, alat berat ini juga untuk memindahkan pelet. Pengadaan alat berat ini melalui APBD 2021 Rp 1.096.700.000. Serah terima dan uji coba langsung alat ini dilakukan pada Kamis kemarin, dari rekanan kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Bupati didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung I Ketut Suadnyana. "Semoga dengan adanya tambahan fasilitas satu unit alat berat ini nantinya bisa membuahkan hasil yang maksimal di TOSS Center," harap Suadnyana.

Bupati Suwirta mengatakan, alat ini harus digunakan dan dimanfaatkan serta dirawat dengan sebaik-baiknya sesuai fungsi. "Alat-alat yang ada disini (TOSS Center) akan terus disempurnakan, mari jaga dan rawat bersama," harap Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta juga tidak henti-hentinya menyemangati  para petugas pemilah sampah. Apapun tugas masing-masing yang diberikan harus dikerjakan dengan niat yang tulus agar nantinya program TOSS Center bisa terus berjalan maksimal. "Jaga semangat saat menjalankan tugas," ujar Bupati Suwirta.

TOSS Center merupakan salah satu dari tiga program inovatif Pemkab Klungkung yang lolos nominasi Top Inovasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2021.

Program TOSS Gema Santi merupakan langkah Pemkab memerangi sampah kerja sama antara Pemkab Klungkung dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Jakarta. Di mana sampah diolah menjadi energi (waste management & waste to energy) melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi.

Bupati Suwirta menyebut program ini memiliki keunggulan antara lain tidak adanya proses pemilahan sampah. Sampah akan diolah secara langsung dengan menggunakan bio activator, dalam waktu tiga hari bau hilang, dan dalam waktu sepuluh hari volume sampah sudah berkurang. "Program ini menghasilkan briket dan pelet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak, dan listrik. Yang terpenting Klungkung bisa bersih dari sampah,” ujar Bupati Suwirta. *wan

Komentar