nusabali

Menabung ‘Sampah’, Hasilnya untuk Jenguk Teman yang Sakit

Aksi Peduli Sampah Siswa SD di Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Gianyar

  • www.nusabali.com-menabung-sampah-hasilnya-untuk-jenguk-teman-yang-sakit

Selama berlangsungnya kegiatan bank sampah mampu meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memilah sampah, terutama siswa-siswi SD di Batubulan Kangin

GIANYAR, NusaBali
Aksi siswa di Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Gianyar patut dicontoh. Mereka aktif memilah, mengumpulkan lalu menabung sampah plastik. Menariknya, tabungan yang dimiliki hanya akan ditarik jika ada teman yang sakit. Aksi sosial peduli lingkungan ini diinisiasi oleh Ketua Bank Sampah Desa Batubulan Kangin, I Made Joni Artha.

Pria yang akrab disapa Dek Jon ini mengatakan aksi sosial ini sudah dilakukan sejak tahun 2021 lalu dan masih eksis sampai sekarang. "Aksi ini sekaligus menanamkan kepedulian terhadap lingkungan," jelas Dek Jon, Minggu (23/7). Setiap sebulan sekali, mereka diajarkan menabung. Bukan dengan uang, tapi dengan sampah plastik.

"Dengan bimbingan para gurunya, mereka memilah sampah plastik yang dihasilkan sendiri," jelas Dek Jon. Setelah terkumpul, bank sampah yang diinisiasi oleh Desa Batubulan Kangin ini pun akan datang untuk menimbang, kemudian memberikan nilai pada sampah yang terkumpul dan mencatat di buku tabungan.

Hasilnya, berupa uang yang nantinya bisa ditarik setiap 6 bulan sekali. Uang dari tabungan sampah itu pun digunakan untuk membiayai operasional siswa. "Paling sering untuk menengok siswa yang sakit. Menunjang kreativitas siswa di dalam pembelajaran kurikulum berbasis merdeka, dan untuk melengkapi obat-obatan P3K di sekolah," terangnya.



Dek Jon mengatakan, kegiatan bank sampah ini diberi nama ‘Luhu Maguna’ (Sampah berguna) merupakan salah satu program Pemerintah Desa Batubulan Kangin di bawah kepemimpinan Perbekel I Wayan Alit Putra Atmaja. Bank sampah ini didirikan pada tahun 2021 mulai dari kegiatan sosialisasi ke masyarakat melalui 9 banjar yang ada di Desa Batubulan Kangin, dengan pembentukan kader sebagai pelaksana di lapangan.

"Bank sampah ini awalnya berjumlah 9 unit seiring waktu mampu berkembang menjadi 12 unit, karena adanya penambahan 3 unit dari keinginan SD Negeri 1, 2 dan 3 Batubulan kangin yang  ikut berkomitmen untuk mengurangi volume sampah plastik yang ada di lingkungan sekolah dan Batubulan kangin," jelasnya. Dijelaskannya, tujuan utama bank sampah di sekolah ini adalah untuk memberikan edukasi secara mandiri sejak dini untuk memilah sampah sesuai jenis dan sumbernya. "Sehingga kebersihan lingkungan mampu kita ciptakan. Apalagi salah satu faktor untuk menekan angka stunting adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan sanitasi yang baik," jelasnya.

Bank Sampah Desa Batubulan Kangin tidak berdiri sendiri, mereka berkerja sama dengan Griya Luhu. Sampai saat ini jumlah nasabah yang dimiliki mencapai 670 KK. Menurut Dek Jon, selama berlangsungnya kegiatan bank sampah ini, mampu meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memilah sampah. Terutama siswa-siswi di SDN 1, 2 dan 3 Batubulan Kangin. "Mereka sangat cepat paham dan melakukan pemilahan. Karena punya motto sendiri ‘Sampahku Tanggungjawabku dan Sampahmu Adalah Tanggungjawabmu’. Jadi siswa hanya mengumpulkan sampah yang dihasilkan setiap hari di sekolah," terangnya.

Pihaknya pun menyebut dalam kelancaran kegiatan bank sampah itu, mereka dibantu kelian dinas se Desa Batubulan Kangin yang menjadwalkan kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu dan Minggu. "Selain itu kader juga mendapatkan insentif setiap bulan sesuai yang dianggarkan dari APBDes, menggunakan dana desa," jelasnya. 7 nvi

Komentar