nusabali

Antisipasi Sampah Musim Hujan, Tukad Sungi Tabanan Dipasang Trash Walker

  • www.nusabali.com-antisipasi-sampah-musim-hujan-tukad-sungi-tabanan-dipasang-trash-walker

TABANAN, NusaBali.com - Di tengah perpanjangan PPKM Darurat atau yang sekarang di Bali disebut PPKM Level 3, aktivitas penyelamatan lingkungan tetap dilakukan komunitas Sungai Watch.

Komunitas pecinta lingkungan yang berpusat di Desa Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung, kembali memasang trash walker di Tukad Sungi,   sungai yang berada di wilayah Desa Nyayi, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan pada Rabu (21/7/2021).

“Sejauh ini, trash walker di Tukad Sungi adalah jaring sampah terpanjang yang kami pasang, melebihi yang ada di kawasan Taman Pancing Denpasar,” terang Head of Patrol Sungai Watch, I Made Dwi Bagiasa, Rabu (21/7/2021) sore.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika panjang trash walker tersebut sebanding dengan lebar Tukad Sungi pada titik lokasi yang dipasangi trash walker, yakni 35 meter atau setara dengan panjang 18 drum yang digunakan pada trash walker tersebut.

Untuk diketahui, panjang tersebut hampir dua kali lipat dibanding trash walker terpanjang sebelumnya yang berada di kawasan Taman Pancing Pemogan, yang panjangnya setara dengan 11 drum.

Pembuatan trash walker tersebut, ujar Bagi, sapaan akrabnya, memakan waktu hampir  satu bulan lamanya. Pengerjaannya pun dilakukan oleh tim Sungai Watch sendiri di Head Quarter Sungai Watch di Desa Tumbak Bayuh.

Menurut Bagi, alasan pihaknya memutuskan untuk memasang trash walker di Tukad Sungi adalah karena Tukad Sungi mendadak akan sangat kotor karena sampah yang datang membludak ketika hujan turun dengan lebat. Karena itu meski saat ini di lokasi terpasangnya trash walker sungai terlihat relatif bersih, pihaknya tetap memasang trash walker di sana.

“Ketika musim hujan sampah akan datang membludak karena menyapu sampah yang ditaruh di sempadan sungai. Begitu pun sampah dari laut biasanya akan berkumpul di muara Tukad Sungi ini. Itu yang kami antisipasi,” ujar Bagi.

Ia menambahkan, hal ini juga berkaca dari pengalaman sebelumnya melaksanakan program bersih-bersih sungai di kawasan Dreamland, Pecatu. Pada saat hujan lebat, muara sungai yang berada di kawasan wisata tersebut akan dipenuhi sampah baik yang datang dari hulu maupun dari laut.

Sementara itu dengan terpasangnya trash barrier di Tukad Sungi, sepanjang tahun ini komunitas Sungai Watch telah memasang setidaknya 77 trash barrier di tiga wilayah, yakni Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, dan Kota Denpasar. Termasuk di dalamnya trash barrier dengan ukuran jumbo, yakni trash walker, yang dengan terpasangnya di Tukad Sungi menjadi trash walker keempat sejauh ini yang dipasang Komunitas Sungai Watch.

Selain di Tukad Sungi, Bagi mengatakan trash walker telah dipasang di tiga tempat lainnya yakni, di Tukad Mati (Badung), Kawasan Taman Pancing (Denpasar), dan Sungai Desa Kelating (Tabanan). “Ini semakin mendekati target pemasangan 100 trash barrier tahun ini,” imbuh Bagi.

Pemasangan trash walker di Tukad Sungi sendiri cukup menarik, pasalnya kedua sisi Tukad Sungi, pada titik yang dipasangi trash walker, merupakan wilayah yang berada di dua kabupaten. Di sisi barat merupakan wilayah Desa Nyayi, yang berada di Kecamatan Kediri, Tabanan. Sedangkan di sisi timurnya merupakan wilayah Desa Cemagi yang berada di wilayah Kecamatan Mengwi, Badung.

Karena itu dalam peresmian trash walker Tukad Sungi yang dilakukan secara sederhana pada Rabu (21/7/2021) pagi, perwakilan dari kedua desa tersebut hadir sebagai undangan. Selain pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan, yang langsung dihadiri oleh Kepala Dinas I Made Subagia, dan tentunya beberapa anggota Komunitas Sungai Watch yang dipimpin ketuanya Gary Bencheghib.   “Juga hadir Jro Mangku yang memimpin ritual mapejati yang kami lakukan,” pungkas Bagi. *adi

Komentar