Ratusan Driver Go-Jek Protes

Sementara itu, dikunci atau diblokirnya aplikasi driver Go-Jek ini, diduga karena pihak Go-Jek menuding adanya order fiktif, yang berpengaruh pada skor seorang pengemudi Go-Jek. "Kami yang didenda katanya soal order fiktif," ujar  Firdaus Abdilah Saputra, seorang driver Go-Jek.

Menurut dia alasan yang ditudingkan oleh pihak Go-Jek kepada para driver, tak beralasan. Sebab, dalam setiap order, ada pesanan, barang dan juga nominal uang yang akan diberikan kepada Go-Jek. "Orderan fiktif itu bagaimana? Kami menerima pesanan, barang ada dan uang juga ada. Katanya, setiap orderan ada kecurangan, maka terjadilah denda," ungkapnya. Informasi denda, menurut dia lagi, bengkaknya biaya itu tidak ada kejelasan.‎‎ Artinya, denda itu tiba-tiba diberikan tanpa ada kejelasan seperti apa sehingga denda diberikan. Yang diberikan pihak Go-Jek, hanya sebuah SMS masuk dengan nominal denda. "Rincian kenapa kami kena denda itu tidak ada. Itu yang jadi masalah pada kami," keluhnya. 

Unjuk rasa ratusan driver Go-Jek ini, kemarin, tidak mendapat respon dari pihak manajemen. Hanya seorang polisi yang diutus untuk menyampaikan pernyataan dari pihak manajemen. Personil polisi atas nama S Mitro tersebut dengan lantang mengumumkan bahwa para driver diminta untuk tenang dan bersabar. “Paling cepat, 3 hari kedepan aplikasi dijanjikan akan dibuka oleh pihak manajemen. Para driver akan didata kembali,” ujarnya yang disambut teriakan ricuh dari para driver yang tak bisa menunggu terlalu lama.

“Selesaikan hari ini saja, manajemen mana? kok nggak berani turun, ayo turun,” teriak para driver. “Gimana kalau saldo kita hilang, ada jaminan nggak 3 hari pasti dibuka?,” teriak driver yang lain. Terpantau hingga pukul 15.00 Wita, satu persatu driver Go-Jek dengan berat hati meninggalkan ruko yang menjadi markas Go-Jek di Denpasar. Namun sebagian kecil dari mereka, tampak masih setia menungu berharap manajemen turun memberikan jawaban.7 nv