nusabali

Sikap MDA Karangasem Bingungkan Paiketan Yowana

  • www.nusabali.com-sikap-mda-karangasem-bingungkan-paiketan-yowana

Hasil paruman di Sekretariat MDA Karangasem dianulir melalui surat per 10 Juni 2021, kemudian dicabut secara lisan.

AMLAPURA, NusaBali

Majelis Desa Adat (MDA) membuat keputusan yang membingungkan Paiketan Yowana. MDA Karangasem awalnya menganulir kepengurusan Paiketan Yowana yang diketuai I Wayan Suartika. Bahkan Ketua Sabha Yowana Karangasem I Gede Pawana tidak diundang dalam paruman pembentukan Paiketan Yowana MDA Karangasem. Padahal paruman itu untuk mengganti kepengurusan pimpinan Gede Pawana.

Wayan Suartika mengatakan, MDA Karangasem mengeluarkan Surat Nomor 136/MDA-Kr.Asem/V/2021 perihal undangan menindaklanjuti Surat MDA Provinsi Bali Nomor 258/MDA-Prov Bali/V/2021 tanggal 11 Maret 2021. Isinya agar melakukan percepatan pembentukan Pasikian Yowana Bali tingkat kabupaten/kota dan kecamatan. MDA Karangasem meneruskan surat itu ke Bendesa Alitan MDA kecamatan agar mengirimkan 2 utusan untuk menjadi Prajuru Yowana MDA Kabupaten Karangasem. Paruman digelar di Sekretariat MDA Karangasem Jalan Ngurah Rai Amlapura, Minggu (23/5). Paruman secara aklamasi memilih I Wayan Suartika sebagai Ketua Paiketan Yowana MDA Karangasem.

Belakangan muncul surat dengan Nomor 173/MDA-Kr.Asem/VI/2021 perihal pembentukan Yowana MDA Kabupaten Karangasem, Sabtu (12/6). “Saya jadi bingung kenapa ada surat lagi untuk membentuk Paiketan MDA Karangasem, padahal pembentukan pengurus telah dilaksanakan Minggu (23/5),” ungkap dosen di Universitas Mahasaraswati Denpasar dan Ketua Aliansi Pemuda Hindu Bali ini. Kepengurusan Yowana MDA Karangasem pimpinan Wayan Suartika dianulir berdasarkan Surat nomor 173/MDA-Kr.Asem/VI/2021 per 10 Juni 2021. Kemudian anulir itu dicabut secara lisan.

Bendesa Alitan MDA Kecamatan Rendang I Komang Warsa mengaku tidak mengetahui pengurus Paiketan Yowana MDA Karangasem dianulir. “Itu kewenangan MDA Karangasem. Saya tugasnya hanya memberikan surat untuk menggelar Paruman Yowana MDA Karangasem,” kata Komang Warsa. Bahkan Ketua Sabha Yowana Karangasem I Gede Pawana mengaku sama sekali tidak diundang terkait paruman pembentukan Paiketan Yowana MDA Karangasem. Padahal paruman itu untuk mengganti kepengurusan dirinya. “Saya sama sekali tidak tahu, tidak diundang,” kata Gede Pawana yang juga Perbekel Desa Duda Timur.

Panyarikan MDA Karangasem I Gede Eka Primawata saat dikonfirmasi mengakui sempat melayangkan surat per Kamis (10/6). “Tetapi surat itu telah dibatalkan, jadinya Paiketan Yowana MDA Karangasem yang telah terbentuk, tidak dianulir,” jelas Eka Primawata. Dia pun meminta sikap MDA Karangasem yang membingungkan itu tidak dibesar-besarkan. *k16

Komentar