nusabali

Ditemukan 14 Bom Aktif untuk Teror Natal-Tahun Baru, 3 Terduga Teroris Tewas Digerebek

  • www.nusabali.com-ditemukan-14-bom-aktif-untuk-teror-natal-tahun-baru-3-terduga-teroris-tewas-digerebek

Tiga terduga teroris tewas didor saat digerebek Tim Densus 88 Antiteror/Polri dalam rumah kontrakannya di RT 02/01 Nomor 36 Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12) pagi.

JAKARTA, NusaBali
Selain menewaskan 3 terduga teroris, polisi juga menemukan 14 bom aktif yang rencananya akan digunakan pelaku tebar teror saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 nanti.

Penggerebekan sarang teroris di rumah kontarakan kawasan Tangerang Selatan (Tangsel) terjadi Rabu pagi sekitar pukul 09.45 WIB. Penggerebekan diawali dengan penangkapan seorang pria bernama Adam sekitar pukul 08.00 WIB. Dari penangkapan tersebut, diperoleh keterangan bahwa ada 3 rekan Adam berada di kontrakan tersebut.

Kemudian, sekitar pukul 09.45 WIB, Tim Densus 88 Antiteror menyasar rumah kontrakan yang dihuni 3 rekan Adam tersebut. Penggerebekan diawali dengan public address untuk mengingatkan kepada para tersangka untuk menyerah. Selain itu, warga sekitar juga diimbau menjauh dari TKP, mereka dievakuasi ke tempat aman.

Setelah itu, Tim Densus 88 bergerak mendekat ke rumah kontrakan yang dihuni 3 tersangka teroris. Para tersangka teroris bukannya menyerah, namun justru melawan dengan melemparkan bom aktif ke Tim Densus 88. “Mereka melakukan perlawanan dengan mengambil bom yang sudah jadi, sehingga kemudian dilakukan tindakan represif yang mengakibatkan tewasnya ketiga tersangka," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto, Rabu kemarin.

Rikwanto menambahkan, ketiga terduga teroris yang tewas digerebek ini berencana lakukan teror dalam momen perayaan Natal dan Tahun Baru. Mereka lebih dulu akan menusuk polisi. Setelah masyarakat dan polisi lainnya berkumpul di lokasi, mereka akan datang lagi membawa bom dan meledakkan diri. Namun, Rikwanto belum mendapat informasi tentang peran tiap-tiap terduga teroris yang baru sepekan tinggal di rumah kontrakan kawasan Tangsel tersebut.

Ketiga teroris yang tewas dalam penggerebekan kemarin masing-masing bernama Omen, Helmi, dan Irwan. Salah satu dari mereka, yakni Omen, merupakan residivis kasus pembunuhan. Menurut Kepala Bagian Mitra Biro Penmas Mabes Polri, Kombes Awi Setiyono, Omen masuk ke dalam jaringan teroris setelah direkrut Achmad Taufiq alias Ovi, pelaku bom Kedubes Myanmar tahun 2013.

"Sedangkan Helmi adalah penjual nasi bubur di Tasikmalaya," ungkap Awi Setiyono dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu kemarin. Awi menegaskan, kelompok ini merupakan bagian dari otak Bom Thamrin, Bahrun Naim, gembong teroris yang berafilasi dengan kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD).

Terungkap, 2 dari 3 terduga teroris yang tewas digerebek ini calon pengantin alias orang yang akan melakukan bom bunuh diri. "Yang meninggal itu, minimal dua (calon pengantin)," tandas Kapolri Jenderal Tito Karnavian dilansir detikcom terpisah di lokasi TKP penggerebekan, Rabu kemarin.

Sementara itu, dalam penggerebekan sarang teroris di rumah kontrakan kawasan Tangsel kemarin pagi, petugas menemukan total 14 bom aktif. Semua bom tersebut diracik Omen cs. "Totalnya ada 14 bom aktif, semuanya sudah kita ledakkan," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan, tadi malam.

Semua bom yang ditemukan di rumah kontrakan tersangka teroris ini berbentuk bom pipa. Versi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, ke-14 bom tersebut berdaya ledak rendah, dibuat dari Potasium Nitrat. Bom-bom tersebut renananya akan diledakkan para tersangka pada momen pergantian tahun dan Natal 2016.

"Pengungkapan ini berawal dari keterangan saksi pengembangan Saudari Dian, pelaku bom panci di Bekasi. Dari keterangan tersebut ada beberapa nama yang sedang akan melakukan aksinya, kira-kira menjelang Natal dan tahun baru. Itu keterangan dari Adam yang sekarang dilakukan pemeriksaan," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Iriawan.

"Keterangan dari Adam, aksi akan dilakukan saat Natal (25 Desember 2016) nanti, sasarannya anggota kepolisian yang sedang bertugas. Modus operandi yang dilakukan pertama adalah melakukan penusukan. Nah, setelah terjadi kerumunan massa, akan dilakukan bom bunuh diri," tandas Kapolda Iriawan. *

Komentar