nusabali

Bali Kembali Dikirimi 350.000 Dosis Vaksin

Provinsi Bali Sudah Terima Total 3.092.680 Dosis Vaksin dari Pusat

  • www.nusabali.com-bali-kembali-dikirimi-350000-dosis-vaksin

DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali kembali menerima 350.000 dosis vaksin AstraZeneca dari pusat, Jumat (4/6) pagi.

Dengan tambahan ini, maka total vaksin Covid-19 yang sudah diperoleh Provinsi Bali kini mencapai 3.092.680 dosis. Bali pun semakin optimistis target 3 juta atau 70 persen dari total 4,3 juta penduduk Bali tervaksinasi nantinya akan terwujud.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya NPPM, mengatakan sebelum mendapatkan kiriman 350.000 dosis vaksin Jumat kemarin, Bali sudah kantongi 2.742.680 dosis vaksin sampai 30 Mei 2021 lalu. Walhasil, kini Bali total sudah menerima 3.092.680 dosis vaksin, yang terdiri dari 1.473.580 dosis vaksin Sinovac dan 1.619.100 dosis vaksin AstraZeneca.

Menurut Suarjaya, tambahan 350.000 dosis vaksin AstraZeneca yang diterima Pemprov Bali kemarin langsung didistribusikan ke kabupaten/kota se-Bali. "Begitu ada vaksin masuk dari pusat, langsung kita distribusikan ke kabupaten/kota, karena vaksinisasi sekarang terus berjalan," ujar Suarjaya.

Suarjaya menyebutkan, vaksin Covid-19 yang sudah didistribusikan ke 9 kabupaten/kota se-Bali, baik jenis Sinovac maupun AstraZeneca, mencapai 2.727.520 dosis. Sedangkan sisanya distok Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebanyak 704.794 dosis vaksin.

"Data per hari ini (kemarin) sampai sore pukul 15.00 Wita, vaksin yang sudah didistribusikan ke kabupaten/kota sebanyak 2.727.520 dosis," beber birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

Belum diperoleh data rinci pendistribusuan 350.000 dosis vaksin AstraZeneca yang baru diterima kemarin ke kabupaten/kota se-Bali. Yang jelas, sebelum adanya tambahan 350.000 dosis vaksin ini, Kabupaten Badung mendapat alokasi distribusi vaksin terbanyak yakni mencapai 621.000 dosis.

Sedangkan Kota Denpasar mendapat alokasi distribusi vaksin terbanyak kedua mencapai 612.376 dosis, disusul Kabupaten Gianyar (dapat alokasi 316.500 dosis vaksin), Kabupaten Buleleng (261.440 dosis), Kabupaten Karangasem (207.500 dosis), Kabupaten Tabanan (189.100 dosis), Kabupaten Jembrana (138.120 dosis), Kabupaten Klungkung (127.700 dosis), dan Kabupaten Bangli (105.080 dosis). Sedangkan stok Provinsi Bali mencapai 163.864 dosis vaksin.

Versi Gubernur Bali Wayan Koster, Badung, Denpasar, dan Gianyar diberikan prioritas vaksin jumlah terbesar, karena pusat aktivitas masyarakat yang tinggi dan ketiga daerah itu merupakan destinasi wisata.

Menurut Gubernur Koster, untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunal), jumlah penduduk yang akan divaksinasi sebanyak 3 juta orang atau 70 persen dari total 4,3 juta penduduk Bali. Karenanya, diperlukan 6 juta dosis vaksin. Gubernur Koster akan terus berupaya keras dengan komunikasi dan lobi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, agar target 6 juta dosis vaksin tersebut bisa dicapai paling la-mbat Juli 2021 depan.

"Dengan membaiknya perkembangan Covid-19 di Bali yang terus menurun, maka tidak ada lagi zona merah (semua kabupaten/kota di Bali sudah zona oranye). Ini telah meningkatkan kepercayaan masyarakat luar untuk berkunjung ke Bali dengan nyaman dan aman," kata Gubernur Koster dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (3/6) lalu.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi masalah kesehatan), I Gusti Putu Budiarta alias Gung De, mengatakan kecewa atas penilaian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang memberikan nilai D kepada Provinsi Bali dalam penanganan Pandemi Covid-19. Padahal, kata Gung De, penanganan pandemi Covid-19 di Bali sangat bagus.

“Tetapi pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan malah memberikan nilai D untuk Provinsi Bali. Saya baca di media begitu, sangat kami sayangkan. Apa indikator yang dipakai pusat? Ini perlu dipertanyakan kepada pusat," ujar Gung De kepada NusaBali secara terpisah di Denpasar, Jumat kemarin.

Gung De menegaskan, penilaian yang diberikan Kemenkes ini harus dipertegas indikatornya, sehingga tidak menjadi citra buruk bagi Bali. "Ini bisa memberikan citra buruk untuk Bali, apalagi harapan masyarakat untuk pemulihan ekonomi Bali sangat besar. Indikator yang dipakai apa? Itu nggak dipublis secara jelas," tandas politisi senior PDIP asal Kelurahan Pedungan, Pecamatan Denpasar Selatan ini.

Gung De kembali menegaskan penanganan pandemi Covid-19 di Bali sangat bagus dan cukup berhasil. "Indikatornya, angka positif Covid-19 di Bali sudah jauh menurun, angka kesembuhan tembus di atas 95 persen, sementara tingkat hunian rumah sakit rujukan Covid-19 juga rendah," papar politisi yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan ini.

Perkembangan kasus Covid-19 di Bali saat ini menunjukkan kecenderungan yang semakin membaik, ditandai dengan menurunnya jumlah kasus baru, meningkatnya jumlah pasien sembuh, menurunnya angka kematian, dan menurunnya jumlah kasus aktif. Hal ini terlihat dari data bulan Mei 2021, rata-rata munculnya kasus baru di Bali mencapai angka 2 digit (di bawah 100 orang) yaitu 83 kasus per hari, dengan kecenderungan semakin menurun.

Sementara jumlah pasien sembuh rata-arata 99 orang per hari, dengan kecenderungan yang semakin meningkat. Sebaliknya, rata-rata kematian di Bali 5 orang per hari dengan kecenderungan semakin menurun. *nat

Komentar