nusabali

Irigasi Subak Yeh Lapang Jebol, Empat Rumah Terkena Air Bah

  • www.nusabali.com-irigasi-subak-yeh-lapang-jebol-empat-rumah-terkena-air-bah

Dapur rumah Putu Resmi rusak dan seluruh peralatan memasak hanyut oleh air bah dari saluran irigasi Subak Yeh Lapang.

SINGARAJA, NusaBali

Salurah irigasi Subak Yeh Lapang, Banjar Dinas Pupug, Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, jebol pada Sabtu (17/12) malam sekitar pukul 21.00 Wita. Senderan irigasi sepanjang sekitar 15 meter, tinggi satu meter, dan lebar 80 centimeter tersebut diduga tidak kuat menampung debit air yang meningkat setelah seluruh wilayah Buleleng diguyur hujan lebat pada akhir pekan kemarin.

Akibatnya empat rumah warga yang ada di sekitar saluran irigasi sempat disinggahi air bah, dua di antaranya juga mengalami kerusakan. Rumah yang rusak milik Putu Pacung, 45, mengalami kerusakan tembok panyengker Pura Merajan. Juga dapur rumah Putu Resmi, 55, rusak dan seluruh alat memasaknya hanyut. Sementara rumah Made Sweca, 35, dan Made Astawa, 38, sempat tergenang air dari saluran irigasi tersebut.

Komang Suara, 30, anak Putu Resmi yang ditemui di lokasi, Minggu (18/12) siang, mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal saat hujan deras mengguyur kawasan itu pada Sabtu (17/12) sejak sekitar pukul 17.00 Wita. Dia bersama anak, istri, dan ibunya saat itu sedang berada di dalam rumah, yang lokasinya lebih rendah dari saluran irigasi.

Sekitar pukul 21.00 Wita terdengar suara gemuruh dari arah Timur rumahnya. “Waktu itu masih hujan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan tanah agak bergetar saat itu. Ketika saya lihat keluar pintu ternyata sudah banjir,” tutur Suara. Besarnya air dari saluran irigasi tersebut merusak dapur yang berdinding bedeg, juga menghanyutkan semua peralatan dapur mereka.

Suara dan keluarganya mulai saat itu juga tidak berani tinggal di rumah tersebut. Karena tembok sebelah Timur rumahnya juga sudah retak. Akhirnya dia dan keluarganya malam itu juga mengungsi ke rumah kakaknya, Made Sweca yang juga terkena banjir air irigasi. Pihaknya mengkhawatirkan tembok rumahnya akan jebol saat hujan deras dan air besar kembali mengalir di saluran irigasi tersebut.

Sementara itu Kepala Lingkungan Sangket Putu Mariada, mengatakan, saluran irigasi Subak Yeh Lapang membentang melintasi Lingkungan Sangket Bantang Banua dan Bakung yang ada di Kelurahan Sukasada. Diperkirakan ada 30 hektare, dan 55 krama Subak Yeh Lapang yang saat ini terancam tidak dapat menanam padi.

“Sangat terancam karena saat ini baru mulai musim tanam, kalau ini tidak segera dibenahi, petani kami pasti akan gagal tanam,” kata dia.

Pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Lurah, Camat, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Hari ini (Senin (19/12) seluruh krama subak dikatakan akan melakukan gotong royong pembersihan material, termasuk mengecek jumlah kerugian material, untuk diajukan ke BPBD.

Selain senderan saluran irigasi subak Yeh Lapang, senderan dan tembok panyengker Kantor Bupati Buleleng di bagian Barat di Jalan Gunung Rinjani Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng, juga roboh. Kejadian tersebut diyakini warga setempat terjadi pada Minggu (18/12) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita. Tembok panyengker dan senderan ambruk dengan lebar sekitar lebih lima meter dengan tinggi enam meter. Material robohan meluber ke jalan yang ada di bawahnya, sehingga lalu lintas sedikit terganggu.

Sementara itu, Kepala BPBD Buleleng I Made Subur hingga Minggu (18/12) belum dapat dikonfirmasi. Ketika dihubungi melalui telepon, hanya terdengar suara operator yang menyatakan nomor teleponnya di luar jangkauan. * k23

Komentar