nusabali

Kornelis-Cakti Seleksi Tim Inti

Pelatnas Tinju SEA Games Vietnam

  • www.nusabali.com-kornelis-cakti-seleksi-tim-inti

Peluang Kornelis lebih terbuka, dan peluang Cakti agak berat. Kita harus fair dan sportif dalam hal ini. Harapannya yang terbaik memang akan mewakili Indonesia nantinya.

DENPASAR, NusaBali

Dua petinju Bali di Pelatnas, yakni Kornelis Kwangu Langu di kelas Layang 49 kg dan Cakti Dwi Putra di kelas Menengah 75 kg akan mengikuti seleksi tim inti SEA Games XXXI, di GOR Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa-Rabu (8-9/6). Sebab, sampai saat ini tim tinju Pelatnas masih menjalani TC terpisah di Batam dan Jakarta. Di tim merah dan tim putih masih ada 2-3 petinju di tiap kelasnya. Bali sendiri di Pelatnas masih memiliki dua petinju di dua kelas berbeda, yakni kelas 46 kg dan kelas 75 kg.

Ketua Umum Pengprov Pertina Bali Made Muliawan Arya mengatakan, seleksi itu memenuhi keinginan KONI Pusat untuk memutuskan petinju definitif SEA Games di Hanoi, Vietnam, 21 November hingga 2 Desember 2021. Jadi, kata Muliawan Arya, masih ada waktu dua pekan sebelum menuju tim definitif. Menurutnya, Kornelis dan Cakti harus memaksimalkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan. Pasalnya, semua lawan juga bersiap total menjadi wakil Indonesia.

"Peluang Kornelis lebih terbuka, dan peluang Cakti agak berat. Kita harus fair dan sportif dalam hal ini. Harapannya yang terbaik memang akan mewakili Indonesia nantinya," kata Made Muliawan Arya, yang juga akrab disapa De Gadjah itu, Jumat (28/5).

Pada saat seleknas menuju Pelatnas, Kornelis meraih medali emas beberapa waktu lalu. Sedangkan Cakti harus di posisi kedua. Namun Kornelis dan Cakti sama-sama masuk pelatnas.

"Khusus peluang Cakti memang agak berat tapi tetap berpeluang. Karena Cakti targetnya di Pelatnas untukmenambah ilmu dan jam terbang, bukan untuk SEA Games. Dua tahun lagi, dia pasti mampu tampil di SEA Sea Games asal konsisten latihan," kata De Gadjah.

Kini di kelas Cakti sudah ada tiga petinju yang masih tersisa, sebelum petinju Jawa Barat tidak ambil bagian karena Covid-19. Akhirnya ada pertimbangan khusus memberi kesempatan kepada Cakti untuk ikut seleksi terakhir.

Sedangkan di kelas Kornelis hanya ada dua petinju. Sebab, sistem penilaian di PP Pertina sekarang ini mulai fair dan objektif. Yakni, kata De Gadjah, hanya kemampuan terbaik yang bisa mengantarkan petinju Bali masuk tim inti.

De Gadjah sendiri saat ini ditunjuk menjadi manager Timnas Tinju dan Timnas Merah yang home base-nya di Batam. Sedangkan Asri asal Pengprov Pertina Maluku Utara sebagai Manager Tim Nasional B atau tim putih, yang latihannya dipusatkan di Jawa Barat.

Pelatnas di Batam bernama Tim Merah (diisi 11 petinju). Pelatnas di Jawa Barat bernama Tim Putih (diisi 11 petinju juga). Tim Merah di Batam ditangani pelatih kepala Erzon (Komtek PP Pertina), dengan didampingi dua pelatih. Sedangkan Tim Putih ditangani pelatih Ucok Sitompul (Binpres PP Pertina). Jadi, masuk menuju tim inti akan sangat dipengaruhi selama mengikuti TC Pelatnas.

"Posisi saya tetap merah putih. Ketika saya berbicara SEA Games, saya harus bicara merah putih, saya lepaskan baju Ketua Pertina Bali. Ketika PON, itu lain lagi ceritanya. Makanya ikuti saja proses seleksi. Yang terbaik akan dikirim. Kami pasti fair di Pelatnas," tegas Dea Gadjah. *dek

Komentar