nusabali

Belajar Membuat Keramik Cukup dengan Rp 300.000

  • www.nusabali.com-belajar-membuat-keramik-cukup-dengan-rp-300000

DENPASAR, NusaBali.com –  Ingin mengenal seluk-beluk keramik atau bahkan ingin punya kemampuan membuat keramik?

Jika sedang berada di Bali bisa menggali ilmu dari Gusti Ngurah Agung Dalem Diatmika. Usia warga Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini memang masih 25 tahun. Namun keterampilan mengolah keramik sudah dilakoni semasa duduk di bangku SMP. Maklum, keluarganya adalah keluarga perajin keramik. “Saya mengenal dunia tanah liat dari sejak SMP, dan mulai serius menekuni semenjak masuk kuliah,” kata alumnus Institut Seni Indonesia ini.

Gusti Dalem membuka Ceramicclass   yang diadakan rutin setiap hari Sabtu dan Minggu sejak awal 2021.   “Sebelum-sebelumnya saya sudah aktif mengerjakan pesanan pembeli dan sekarang saya fokus untuk menjual jasa kelas keramik karena melihat minat atau respons masyarakat juga sangat bagus,” ungkapnya.

Kelas keramik yang digagasnya diminati oleh wisatawan. Dominan yang sering ikut adalah orang asing, tapi ada beberapa domestiknya juga. “Orang asing yang ikut itu adalah orang asing yang sudah menetap lama di Bali dan domestiknya pun itu rata-rata orang dari luar Bali,” kata Dalem.

Dirinya pun sering bekerja sama dengan villa, restoran untuk mengadakan kelas keramiknya, dan tidak jarang juga ia mengadakan kelasnya di Studio Keramik Keluarganya yang berlokasi di Jalan Nakula, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar.

“Kadang saya bekerja sama dengan tempat seperti villa dan restoran untuk mengadakan kelas keramik saya ini, dan kadang ada juga murid yang ingin belajar datang langsung ke studio untuk mendapatkan pengalaman mengerjakan keramik langsung di Studio Keramiknya,” kata Dalem.

Ia pun menuturkan bahwa setiap orang yang mengikuti kelasnya memiliki tujuan tersendiri, ada yang dijadikan sebagai kegiatan refreshing, ada yang memang sudah terjun ke dunia keramik, dan ada yang ingin serius atau ingin menekuni dari dunia keramik itu sendiri.

Diakui ada beberapa peserta yang konsisten mengikuti kelasnya karena serius ingin mendalami dunia keramik.  “Orang yang datang ke kelas saya mempunyai tujuannya sendiri, ada yang memang sudah menekuni dunia keramik, namun hanya sebagai penjualnya. Dan ada yang memang ingin serius di dunia keramik, dan ada yang datang untuk menghilangkan stres,” tuturnya.

Harga yang harus dibayarkan oleh calon peserta untuk sekali pertemuan yang biasanya berlangsung tiga jam dipatok Rp 300.000, sudah termasuk alat dan bahan. “Peserta tinggal datang saja,” kata Dalem.

Selain mengadakan kelas keramik, Dalem juga aktif mengikuti pameran untuk memperkenalkan seni keramik dan tanah liat Bali kepada masyarakat luas.  Dirinya pun berharap agar tanah liat Bali dapat populer digunakan sebagai bahan keramik yang bagus dan bernilai tinggi. “Saya memang ingin mengangkat eksistensi dari tanah liat Bali, saya pun sudah bereksperimen menggunakan tanah dari Darmasaba, Tabanan, dan rencana selanjutnya menggunakan tanah dari Denpasar,” ungkap Gusti Dalem.

Untuk mendaftar kelas keramik yang diadakannya, calon peserta cukup melakukan registrasi via Instagram Ceramicclass. “Untuk para calon peserta bisa mendaftar via instagram Ceramicclass nanti akan diarahkan lebih lanjut disana,” ungkapnya.


Kegiatan kelas keramik yang diadakan oleh Dalem yakni dari membentuk bahan mentah tanah liat, hingga mewarnainya. Setelah itu peserta akan diberikan hasil akhirnya pada saat tiga pekan kemudian karena harus melewati proses pembakaran terlebih dahulu hingga menuju hasil akhir yang maksimal. “Biasanya pada setiap pertemuan itu yang dilakukan peserta adalah mengolah bahan mentah hingga mewarnainya saja, nanti untuk hasil akhirnya peserta akan mendapatkan setelah tiga minggu kemudian, karena keramik harus melalui proses pembakaran dan sebagainya terlebih dahulu,” ungkapnya.

Dirinya pun berharap agar masyarakat luas mengetahui dan mengenal keramik lebih dalam lagi. “Saya berharap masyarakat luas lebih mengenal dunia keramik karena dalam proses penciptaan sebuah karya keramik itu membutuhkan proses yang susah dan panjang. Selain itu jika ditekuni, kerajinan keramik ini akan sangat bagus di kemudian hari,” pungkas Dalem. *rma

Komentar