nusabali

Incumbent Menangkan Pemilihan Bendesa Adat Bedha

  • www.nusabali.com-incumbent-menangkan-pemilihan-bendesa-adat-bedha

TABANAN, NusaBali
Calon incumbent, Ir I Nyoman Surata terpilih kembali menjadi Bendesa Adat Bedha masa bhakti 2021-2024, melalui musyawarah mufakat, Sabtu (17/4).

Proses ngadegang (pemilihan) bendesa ini digelar di Pura Puseh Luhur Bedha, berjalan lancar.  Dalam proses ngadegang itu, hanya hadir satu calon, I Nyoman Surata. Calon lain, I Gusti Putu Arnawadi, pilih tidak hadir dan tidak ada konfirmasi ke panitia. Panitia sudah kirim surat undangan kepada dirinya. Proses ngadegang bendesa dimulai pukul 08.00 Wita. Seluruh panitia, pamangku, dan 38 kelian banjar adat di Desa Adat Bedha, hadir. Nyoman Surata terpilih sesuai hasil musyawarah mufakat 38 kelian adat, perwakilan krama Desa Adat Bedha.

Ketua Panitia Ngadegang Bendesa Adat Bedha I Wayan Sujana menjelaskan pengambilan keputusan ngadegang bendesa secara musyawarah mufakat dalam tiga tempek.

Tempek I mewakili 14 banjar adat, tempek II mewakili 12 banjar adat, dan tempek III mewakili 12 banjar adat. "Maka, hadir 38 kelian banjar adat yang mewakili aspirasi dari masing-masing banjar adat," tegasnya.

Sujana memaparkan, Nyoman Surata dipilih kembali sebagai bendesa dimulai dari perwakilan kelian adat di masing-masing tempek bermusyawarah. Kemudian panitia meminta hasil musyawarah tersebut. Sesuai tata tertib yang dibuat, masing-masing tempek menunjuk 3 orang dari perwakilan kelian adat sebagai pembicara. "Jadi setelah dengar semua, ternyata tempek I, II dan III sepakat hanya satu orang menjadi pembicara dan pilihannya sama. Karena pilihan sama, panitia mengambil kesimpulan sesuai dengan hasil kesepakatan. Seluruhnya sepakat mabriuk (kompak), Nyoman Surata kembali menjadi Bendesa Adat Bedha" tegas Sujana.

Dia menegaskan, dalam proses ngadegang bendesa juga diserap masukan dari masing-masing kelian Adat untuk memajukan Desa Adat Bedha. Salah satunya, membuat jembatan dari Pura Luhur Puseh Bedha sampai ke Patung Kebo Iwo, dan membuat taman di sekitaran Patung Kebo Iwo. "Bahkan ada pula masukan membuat program yang bisa dijadikan pedoman untuk generasi muda di Desa Adat Bedha," katanya.

Kata Sujana, satu calon tetap, I Gusti Arnawadi, tidak menghadiri proses ngadegang. Namun yang bersangkutan tidak ada konfirmasi padahal sudah dikirim surat undangan. "Itu hak warga tidak hadir. Panitia tidak ikut campur urusan tersebut, tidak ada konfirmasi, surat undangan dan nametage sudah dikasi. Namun tidak hadir. Kami sudah bekerja sesuai dengan peraturan," tandas Sujana.

Rencana pengukuhan bendesa dan pendampingnya akan dilakukan 26 April 2021.  Sebelumnya, proses ngadegang Bendesa Adat Bedha sempat kisruh. Calon Bendesa I Ketut Sutama dan I Gusti Putu Arnawadi sempat menentang proses awal ngadegang bendesa ini. Mereka menilai proses pemilihan tak transparan. Sebelum ngadegang, sejumlah spanduk sempat muncul mengkritisi pengelolaan krematoriun tunon Santha Graha, milik Desa Adat Bedha. Spanduk ini sempat membuat Satpol PP Tabanan turun menertibkan agar tak terjadi polemik berkepanjangan. *des

Komentar