nusabali

558 KK Desa Manggis Sari Siap Didata

  • www.nusabali.com-558-kk-desa-manggis-sari-siap-didata

NEGARA, NusaBali.com
Program besar pemerintah tentang Pendataan Keluarga (PK) tahun 2021 ini tampaknya berjalan mulus, khususnya di Desa Manggis Sari, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Sebab, Perbekel (Kepala Desa) I Ketut Suarjana menjamin 558 kepala keluarga di wilayahnya siap didata oleh kader pendata mulai 1 April hingga 31 Mei 2021 mendatang.

Sebagai unsur pemerintahan palig bawah, menurut Suarjana, perbekel harus memperkuat sinergi untuk menyukseskan semua program pemerintah di atasnya, apalagi menyangkut kependudukan yang sangat penting.

"Kami sangat apresiasi kedatangan Bapak/Ibu jajaran BKKBN, baik pusat dan daerah, Anggota Komisi IX DPR RI, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Jembrana, serta para hadirin yang telah datang dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Sarjana saat memberi sambutan kegiatan Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra Komisi IX 2021, bertempat di Balai Banjar/Desa Manggis Sari, Pekutatan, Jembrana, Sabtu (27/3).

Pada kesempatan itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali Agus P. Proklamasi menyebut, meskipun Bali tersohor sebagai destinasi pariwisata dunia, namun Bali masih memerlukan program-program pemberdayaan dan perencanaan menuju keluarga sejahtera. 

Namun, kata Agus, BKKBN tidak bisa bekerja sendirian. Pihaknya sangat memerlukan dukungan dan sinergi para mitra strategis seperti yang digandeng dalam sosialisasi menjelang pendataan keluarga 2021. 

Agus mewanti-wanti berharap agar keluarga sasaran memberikan data yang sebenar-benarnya. Setidaknya ada 60 pertanyaan (indikator) yang diajukan oleh kader pendata. Waktu yang diperlukan untuk tanya jawab pun relatif singkat, kurang dari 10 menit. Apalagi tahun ini bisa dilakukan secara online bagi masyarakat yang memiliki smartphone.

Agus melanjutkan, di era pandemi ini, para kader dan keluarga sasaran wajib menerapkan protokol kesehatan. Kader boleh bertanya di luar pagar rumah, khususnya saat mendata keluarga yang sedang menjalankan isolasi mandiri. Para kader pun diangkat dari warga setempat yang tentu sudah dikenal dengan baik. Setiap kader rata-rata mendata 30 keluarga.

Sementara itu, Inspektur Wilayah III BKKBN Kusmiadi menambahkan, hal yang tidak kalah penting dari pendataan keluarga ini yakni untuk mendapatkan data terkait potensi anak yang menderita stunting (gagal tumbuh kembang pada anak). Data ini sangat penting untuk mendapatkan intervensi dari pemerintah sehingga anak-anak generasi penerus bangsa Indonesia bisa diselamatkan.

Berbicara persoalan keluarga, menurut Kusmiadi tentu sangat luas. Ia meminta seluruh keluarga untuk memaksimalkan layanan-layanan yang ada di BKKBN termasuk dinas terkait di kabupaten menyangkut perencanaan perkawinan, kesehatan remaja, reproduksi, layanan psikologi, dan pemecahan masalah lain dalam keluarga.

Terkait pendataan keluarga 2021, pihaknya telah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan penyedia layanan internet atau provider guna menjamin kelancaran input data selama masa pendataan. Sebab, data menyangkut 85 juta KK secara nasional akan diinput, tentu harus membutuhkan jaminan kelancaran internet.

Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana juga mengajak warga Manggis Sari antusias menyambut pendataan keluarga tahun 2021. Sebab, menurutnya, masyarakat sendirilah yang akan menerima dampak positif dari arah kebijakan pemerintah melalui data yang diberikan secara jujur.

Ia mengakui, data-data kependudukan masih ada yang amburadul. Salah satu indikatornya adalah para penerima bantuan-bantuan sosial. Dalam realisasinya, sejumlah warga yang dianggap mampu aecara ekonomi malah mendapatkan bantuan, sementara yang benar-benar miskin tidak dapat. Inilah salah satu contoh jika pendataan tidak dilakukan secara akurat. Karenanya, ia menginginkan setelah pendataan keluarga 2021 ini, tidak ada lagi kasus serupa.

Kepada generasi muda, Kariyasa meminta agar merencanakan pernikahan sebaik mungkin. Hal ini sangat penting karena menyangkut kualitas kesehatan anak, pendidikan dan tentunya masa depan anak. "Kembali saya katakan bahwa stunting itu tidak saja soal kurangnya asupan gizi, tapi bisa juga karena ketidaksiapan orangtuanya mengurus anak," tegasnya.

Lebih lanjut, ia meminta krama Desa Manggis Sari tetap semangat melakukan aktivitas di masa pandemi meskipun situasi sedang sulit. Kariyasa menekankan, pemerintah pun dalam keadaan sama sulitnya sehingga masyarakat diminta konsisten mendukung upaya-upaya pemerintah memutus Covid-19.

"Kesejahteraan masyarakat secara umum pasti menurun karena banyaknya pekerja yang dirumahkan. Tapi jangan putus asa, semoga pandemi segera berlalu," ucap Kariyasa sembari membagikan ratusan paket kebutuhan pokok, makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.*

Komentar