nusabali

Umat Hindu Serang-Cilegon Gelar RAT

  • www.nusabali.com-umat-hindu-serang-cilegon-gelar-rat

JAKARTA, NusaBali
Umat Hindu Serang dan Cilegon menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Eka Wira Anantha, provinsi Banten pada Sabtu (20/3).

Ketua Panitia Pelaksana RAT, Gusti Made Subanie mengatakan, ada tiga agenda yang mereka lakukan selama seharian tersebut. Mereka mengesahkan AD/ART, laporan pertanggungjawaban pengurus dan pemilihan Ketua Koperasi Eka Wira Anantha periode 2021-2024.

"Agenda berlangsung di Pura Eka Wira Anantha. Sementara pemilihan dilakukan oleh tim formatur yang berisikan tujuh orang. Mereka adalah ketua tempek di Serang dan Cilegon," ujar Made Subanie kepada NusaBali usai RAT, Sabtu malam (20/3).

Ketujuh tempek tersebut adalah tempek Serang Timur, tempek Serang Kota, tempek Kopassus, tempek Serang Barat, tempek Cilegon Timur, tempek Cilegon Kota dan tempek Cilegon Barat. Mereka pun melakukan musyawarah guna memilih Ketua Koperasi.

Hasilnya Gusti Ngurah Suryawan terpilih kembali sebagai Ketua Koperasi untuk empat tahun ke depan. Made Subanie merasa senang atas terpilihnya Ngurah Suryawan. Sebab, dia merupakan Ketua Koperasi sebelumnya sehingga memiliki pengalaman yang tidak diragukan lagi.

"Dia membuat koperasi Eka Wira Anantha lebih maju. Walhasil anggota aktif membayar angsuran. Selain itu, hasil usaha meningkat. Dimana koperasi mendapat penghasilan Rp.150 juta," jelas pria dari banjar Kraman, kabupaten Badung ini.

Hasil itu, 30 persen digunakan untuk pendanaan pura dan pendidikan umat. Sementara 70 persen dibagikan kepada anggota koperasi. Saat ini, koperasi Eka Wira Anantha memiliki 226 anggota yang berasal dari Kepala Keluarga (KK) di Serang dan Cilegon.

"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi terpilihnya beliau kembali," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan di PHDI Cilegon ini.

Sebagai ketua terpilih Gusti Ngurah Suryawan dilantik oleh Ketua Pengembon Eka Wira Anantha, I Wayan Sukma Harijaya.

Koperasi Eka Wira Anantha sendiri terbentuk sejak tahun 1978 atau sebelum pura disana berdiri. Dahulu, lanjut pria yang menjadi Ketua Bidang Yadnya ini menyatakan, ada umat Hindu dari Bali bekerja di Krakatau Steel. Ada pula yang menjadi tentara dan polisi. Mereka sering mengadakan arisan dari satu rumah ke rumah lainnya sampai akhirnya sepakat mendirikan koperasi. Disana ada lokasi untuk pembangunan pura dan dibangun tahun 1984. *k22

Komentar