nusabali

Dulu Laris Manis, Kini Bersedih

Pedagang Ogoh-ogoh Mini Jelang Nyepi

  • www.nusabali.com-dulu-laris-manis-kini-bersedih

GIANYAR, NusaBali
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, permintaan Ogoh-ogoh mini laris manis.

Benda seni ini diminati anak-anak  TK untuk diarak bersama teman sekolah atau ikut meramaikan pengarakan Ogoh-ogoh saat malam Pangrupukan. Namun kini, penjual Ogoh-ogoh mini hanya menyisakan sedih.

Dua kali hari raya Nyepi takni tahun 2020 dan 2021, pengarakan Ogoh-ogoh akan ditiadakan. Tidak boleh ada kerumunan, sehingga terdampak pada permintaan Ogoh-ogoh mini. Seperti diungkapkan salah satu perajin sekaligus penjual Ogoh-ogoh mini, I Wayan Putra Sentana asal Banjar Pokas, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Selasa (2/3). Wayan Putra mengaku omsetnya turun 95 persen karena terdamapk pandemi Covid-19. "Nyaris tidak ada yang beli, karena kan tidak boleh berkerumun. Paling ada satu dua saja yang laku, syukuri," ujarnya.

Biasanya, Wayan Putra bisa memproduksi puluhan Ogoh-ogoh kini per hari. Omzetnya pun lumayan kisaran puluhan juta. Wayan Putra mengakui, selama 11 tahun membuat dan menjual ogoh-ogoh mini, baru di tahun 2021 ini penjualannya menurun drastis.

Sebab saat kondisi normal, pembeli sudah mulai ramai sejak H-2 bulan hari Pangrupukan. Namun tahun ini hingga H-11 hari Pangrupukan, penjualan masih sepi. Sehingga dirinya hanya bisa pasrah. "Saat normal sehari penjualan bisa tembus 30 sampai 35 biji, kalau sekarang laku 1 sampai 5 biji saja masih syukur. Jadi memang keras sekali dampaknya," ungkapnya.

Kondisi itu pun otomatis membuat omzetnya terjun bebas. Bahkan ia menyebut bisa saja tidak balik modal. "Apalagi semenjak Covid-19 ini harga bahan baku meningkat, tapi penjualan menurun," lanjutnya.

Selain menjual Ogoh-ogoh mini secara eceran, dirinya juga menjual Ogoh-ogoh mini dalam partai besar untuk dijual kembali. Saat situasi normal, dia bisa menjual 200 - 300 biji Ogoh-ogoh mini per minggu. Harga Ogoh-ogoh mini bervariasi tergantung ukuran. Adapun ukuran Ogoh-ogoh mini yang dia jual mulai dari paling kecil 40 cm - 2 meter kategori anak-anak. "Kalau yang kecil ukuran 40-50 cm dulu tembus Rp 100.000, sekarang laku Rp 50.000-Rp.60.000 itu sudah syukur. Kalau paling besar itu ada sampai Rp 3,5 juta," paparnya.

Disamping itu, harga ogoh-ogoh mini yang ia jual juga tergantung dari bahan yang digunakan. Dimana ogoh-ogoh mini berbahan spons lebih murah dibandingkan dengan yang berbahan styrofoam. Untuk yang berbahan styrofoam bisa mencapai Rp 700.000 untuk ukuran yang paling kecil. Menurutnya kondisi terparah dialaminya tahun 2021 ini, sebab pada tahun 2020 lalu pandemi baru ditetapkan setelah stok ogoh-ogoh mini sudah mulai habis. "Jadi tahun kemarin masih normal, karena waktu itu pandemi saat stok sudah mulai habis," jelasnya. *nvi

Komentar