nusabali

Bupati Sedana Arta Bakal Ngantor di RSU Bangli

Giri Prasta: Tak Ada Lagi Istilah Program 100 Hari Kerja

  • www.nusabali.com-bupati-sedana-arta-bakal-ngantor-di-rsu-bangli

BANGLI, NusaBali
Sebagai komitmennya untuk penanganan Covid-19 dan peningkatan pelayanan di RSU Bangli, Bupati Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dan Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar akan berkantor di RSU Bangli, minimal satu hari dalam seminggu.

Hal ini dilakukannya untuk memastikan pelayanan terbaik di bidang kesehatan. Sementara usai dilantik, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyatakan kini tak ada lagi program 100 hari kerja. Namun langsung tancap gas melanjutkan program yang sudah berjalan.

Usai Sidang Paripurna DPRD Bangli dalam rangka penyampaian pidato Bupati Bangli, Jumat (26/2) pukul 17.00 Wita, Bupati Sedana Arta mengatakan beberapa program yang menjadi prioritas, yakni penanganan Covid-19 yang menyangkut kesehatan banyak orang. Kemudian pelayanan reaksi cepat yang berlangsung selama 24 jam.

"Dalam waktu dekat layanan ini akan kami launching. Memang awal layanan masih menggunakan kontak berbayar. Namun kami akan terus optimalkan sehingga beberapa waktu ke depan bisa menggunakan kontak/nomor yang tidak berbayar," kata mantan Wakil Bupati Bangli ini.

Agenda berikutnya, Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini akan rapat dengan jajaran RSU Bangli. Disampaikan, sebagai bentuk komitmen untuk memperbaiki dan memberikan pelayanan kepada masyarakat Bangli, pihaknya akan berkantor di RSU Bangli. "Rencana selama 6 bulan ke depan, saya dan Pak Wakil Bupati setiap minggu akan berkantor di RSU Bangli," ungkapnya.

Selain itu, untuk alat-alat medis di RSU bisa dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga. "Meski belum bisa membeli alat, bisa dilakukan dengan kerjasama. Tidak harus dari APBD Bangli. Nanti ada sistem bagi hasil antara rumah sakit dan pemilik alat. Segera kami akan rapat dengan pihak rumah sakit," kata Bupati Sedana Arta.

Lebih lanjut, target ada penataan kota Bangli, kemudian pembangunan untuk Gedung DPRD dan Gedung Bhukti Mukti Bhakti (BMB) Kantor Bupati Bangli. Diperkirakan dibutuhkan anggaran sebesar Rp 40 miliar. Khusus untuk gedung BMB masih menunggu hasil kajian kelayakan bangunan. "Untuk BMB akan direnovasi, saat ini masih dikaji kelayakannya. Tentu kalau gedung tidak dipelihara akan rusak. Ketika sudah rusak dibutuhkan anggaran lebih besar seperti Sasana Budaya," sambung Ketua DPC PDIP Bangli ini.

Disinggung terkait anggaran terlebih dalam kondisi pandemi, Bupati Sedana Arta mengatakan karena kondisi seperti ini maka perlu inovasi, tidak hanya mengandalkan APBD. Hal serupa juga untuk rencana penataan kota, revitalisasi Pasar Singamandawa maupun peningkatan layanan RSU Bangli. "Bisa kita meminjam dulu. Perlunya kita inovasi dan tidak hanya mengandalkan APBD. Kita harus yakin, tidak ada lagi mindset Bangli miskin. Bantu kami, dengan semangat Bali Era Baru. Sehingga Bangli bisa sejajar dengan kabupaten lain," tandasnya.

Di sisi lain, sebelum dilaksanakan sidang paripurna kemarin terlebih dahulu dilakukan serah Terima jabatan oleh Plh Bupati Bangli IB Giri Putra kepada Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. Kemudian agenda dilanjutkan persembahyangan di Pura Kehen Bangli.

Sementara pasangan Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa (Giri-Asa) resmi dilantik untuk periode kedua pada Purnamaning Kesanga, Sukra Pon Kulantir, Jumat kemarin di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali. Usai dilantik, Pasangan Giriasa juga lanjut Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Badung dengan agenda Penyampaian Pidato Bupati Terpilih Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah tahun 2020 di Ruang Sidang Utama Gosana Gedung DPRD Kabupaten Badung, pukul 14.30 Wita. Kepada wartawan, Bupati Giri Prasta menyebut, kini tak ada lagi istilah program 100 hari kerja.

“Saya tidak perlu lagi ada program 100 hari kerja. Kita sekarang akan melanjutkan. Fokus kami saat ini adalah darurat kesehatan dan darurat ekonomi. Yang lain mungkin ada jalan di tempat, namun tetap kita gerakkan semua,” ujarnya ditemui usai penyampaian pidato.

Dalam penyampaian pidatonya, Bupati Giri Prasta menegaskan sudah menyiapkan program-program strategis yang diwujudkan dalam RPJMD tahun 2021-2026, guna melanjutkan kebahagiaan masyarakat Badung melalui pembangunan yang berlandaskan Tri Hita Karana. Ada lima bidang prioritas, yakni bidang pangan sandang papan, pendidikan dan kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, adat agama dan budaya serta bidang pariwisata.

Bupati Giri Prasta mengajak semua pihak untuk menjaga kesehatan dan berkolaborasi dalam memulihkan ekonomi. Dia yakin, dengan jalan tersebut Badung bisa keluar dari pandemi Covid-19. Dari sisi darurat kesehatan, Badung berupaya untuk menyiapkan sarana prasarana, menambah ruangan atau tempat tidur bertekanan negatif untuk penanganan pasien Covid-19, hingga mengupayakan vaksin gratis untuk seluruh warga Badung. “Dalam darurat pandemi Covid-19, kami selalu mengimbau pada protokol, dan kami mengupayakan agar seluruh masyarakat Badung bisa mendapat vaksin secara gratis. Kita siapkan gedung, nakes, dan alkes,” katanya.

Sementara itu untuk darurat ekonomi, Badung berencana memberikan stimulus untuk menggerakkan ekonomi di bidang UMKM. “Santunan UMKM sudah dirancang. Tinggal cara memberikan stimulusnya nanti agar bisa menggerakkan perekonomian di UMKM ini,” jelas bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung ini.

Sementara itu, disinggung kiat-kiat untuk meningkatkan pendapatan daerah sehingga program-program yang dicanangkan bisa tetap jalan, Giri Prasta akan mengoptimalkan potensi pajak bumi dan bangunan, melakukan ekstensifikasi pajak, serta berharap juga ada bantuan pemerintah pusat untuk Kabupaten Badung. “Kami optimis paling tidak untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Badung bisa dilakukan,” tambahnya. *esa, ind

Komentar