nusabali

Wagub Cok Ace Jalani Vaksinasi Usia di Atas 60 Tahun

  • www.nusabali.com-wagub-cok-ace-jalani-vaksinasi-usia-di-atas-60-tahun

DENPASAR, NusaBali
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menerima vaksinasi untuk usia di atas 60 tahun.

Selain Cok Ace, Anggota Komisi II DPRD Bali, I Ketut Suwandhi yang akrab disapa ‘Jenderal Kota’ dan sejumlah Anggota DPRD Bali lainnya yang berusia di atas 60 tahun juga menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Bali Mandara, Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (24/2) pagi.

Selain Cok Ace dan Anggota DPRD Bali yang divaksin ada juga Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Bali Trisno Nugroho, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab, Kepala LL DIKTI Wilayah VIII Nengah Dasi Astawa, Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, hingga mantan Gubernur Bali periode 1998-2003 dan 2003-2008 Dewa Made Beratha. Sebelum vaksinasi semua peserta harus lolos 14 screening untuk riwayat kesehatan. Setelah disuntik vaksin akan diobservasi untuk melihat efek sampingnya terhadap penerima.

Cok Ace menerima suntikan vaksin Covid-19 sekaligus menandai tahap kedua program vaksinasi di Provinsi Bali. Cok Ace didampingi istrinya Putri Haryani Ardhana Sukawati pada sesi pertama disaksikan Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya.

Cok Ace mengatakan bersyukur karena diberikan kesempatan untuk menjalani vaksinasi yang menyasar para kategori lansia tersebut. "Banyak yang bayangkan vaksinasi untuk lansia itu menakutkan, tetapi setelah diikuti prosesnya aman-aman saja," ujar Tokoh Puri Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Cok Ace mengaku tidak ada gejala mual, pusing dan semuanya baik-baik saja. Untuk itu Cok Ace mengajak masyarakat untuk mendukung vaksinasi yang diprogramkan pemerintah. "Ngiring (mari) divaksin agar Bali gelis aman dan sehat," ujar mantan Bupati Gianyar ini.

Sementara Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya mengatakan vaksinasi tahap kedua utamanya menyasar usia lansia dan sektor publik. "Vaksinasi bisa menyasar pejabat negara, Anggota Dewan, ASN, pelaku pariwisata hingga pedagang di pasar, karena itu masuk dalam kategori pelayanan publik," ujar birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng ini.

Suarjaya mengatakan vaksinasi melibatkan pejabat publik termasuk Anggota Dewan menunjukkan bahwa vaksinasi tidak perlu ditakuti. "Semuanya harus turut vaksin agar aman dan imun terhadap Covid-19 kuat," ujar Suarjaya seraya menyebutkan orang yang sudah divaksin kemungkinan terinfeksi Covid-19 tiga kali lebih rendah daripada orang yang tidak memperoleh vaksin.

Suarjaya mengatakan vaksin adalah memberikan kekebalan untuk masyarakat agar memiliki kekebalan komunitas atau herd imunity. Dijelaskan Suarjaya bahwa untuk mencapai tingkat imunitas tertinggi, dari penelitian yang telah dilakukan butuh waktu selama 4 minggu sejak vaksin disuntikkan.

"Vaksinasi tahap kedua untuk para lansia ini diharapkan ada booster atau muncul kekebalan tambahan," tegas Suarjaya. Vaksinasi tahap kedua ini akan menyasar sebanyak 663.169 orang dari sektor pelayanan publik, TNI/Polri, dan lansia. Mereka yang akan mengikuti vaksinasi tahap kedua adalah Lansia 340.683 sasaran, pendidik 79.185 sasaran, pedagang pasar 75.757 sasaran, tokoh agama 1.240 sasaran, DPRD 411 sasaran, dan aparatur sipil negara (ASN) 54.444 sasaran.

Selain itu, aparat keamanan 23.201 sasaran, pelayanan publik 53.582 sasaran, transportasi publik 27.554 sasaran, atlet 50 sasaran, serta petugas pariwisata, hotel, dan restoran sebanyak 7.062 sasaran. Suarjaya menegaskan, seluruh kegiatan vaksinasi Covid-19 ini dibiayai oleh pemerintah. “Semua dibiayai oleh pemerintah, tidak ada yang dijual belikan semua dibiayai oleh pemerintah,” tegasnya. *nat

Komentar