nusabali

7 Anjing Mati Diduga Diracun, Para Feeders Gelar Doa Bersama

  • www.nusabali.com-7-anjing-mati-diduga-diracun-para-feeders-gelar-doa-bersama

DENPASAR, NusaBali
Di kawasan Sanur, Denpasar, terdapat banyak anjing-anjing liar yang secara teratur diberi makan oleh para feeders (pemberi makan).

Baru-baru ini, tepatnya pada, Kamis (17/12) lalu kawasan tersebut gempar. Pasalnya, tujuh ekor anjing, enam di antaranya merupakan anjing liar yang biasa diberi makan oleh para feeder, ditemukan tewas dalam kondisi diduga sengaja diracuni.

Guna mengenang dan memberi doa kepada para anjing yang bernasib naas ini, para feeders berkumpul dan menggelar doa bersama pada, Rabu (30/12) pukul 17.30 Wita. Doa bersama yang digelar di Pantai Karang, tepatnya di belakang Hyatt Regency Bali ini diikuti tidak hanya dari kalangan feeders di kawasan Sanur, namun juga para pecinta anjing hingga warga ekspatriat yang berada di kawasan tersebut. Dalam doa bersama ini, warga yang hadir melakukan penyalaan lilin, dan mendoakan anjing-anjing tersebut. Selain lilin, canang dan dupa pun turut dihaturkan.

Kronologi tewasnya ketujuh anjing tersebut dimulai dari Marita dan Kazu, feeders yang biasa memberi makan anjing liar di sepanjang kawasan pantai tersebut. Ketika mereka melakukan feeding seperti biasa pada, Kamis (17/12) mereka menyadari bahwa ada enam ekor anjing yang tidak datang.  Ketidakhadiran anjing-anjing yang dirasa janggal itu pun diinformasikan melalui Sanur Feeding Group.

“Walauun kami feeders independen, tapi kami selalu melaporkan apapun yang terjadi pada anjing-anjing ini ke Program Dharma Sanur. Jadi dari Program Dharma Sanur, mereka langsung juga mencari anjing ini. Esok harinya, ternyata salah satu anjing yang ada pemiliknya, yaitu Lua, itu keracunan pada saat berjalan-jalan,” ungkap Marita pada NusaBali, Rabu (30/12).

Dari sanalah, kecurigaan terjadi sesuatu pada keenam anjing lainnya menguat. “Sejak itu, kami langsung meeting, kita mencari informasi dari Hyatt, dan satu demi satu badannya sudah ditemukan oleh karyawan Hyatt, dalam kondisi sudah keracunan dan sudah langsung dikubur,” lanjut Marita, diamini oleh Kazu Suruga, warga Jepang yang telah 20 tahun ini tinggal di Bali dan menjadi feeder di kawasan Pantai Karang.

Kuat dugaan, bahwa anjing-anjing tersebut diracuni pada 16 Desember 2020 malam. Sementara itu, keenam anjing ditemukan di waktu yang berbeda-beda dan tempat yang terpencar. Beberapa, ditemukan di tanggal 17 Desember 2020 pagi, namun pada saat itu pihak Hyatt yang menemukannya belum menginformasikan hal tersebut ke para feeders. Temuan anjing keracunan ini terus berlanjut hingga, Minggu (20/12) pagi.

Pihak Hyatt Regency Bali juga dinilai kooperatif dalam pencarian keenam anjing liar ini. “Hyatt sendiri sangat corporate ya, mereka mau membuka CCTV-nya untuk kita, apa yang terjadi saat itu. Juga dari dulu kita feeding di sekitar sini, Hyatt tidak pernah melarang. Jadi anjing-anjing ini, 16 ekor dikenal sebagai Hyatt pack, anjing-anjing Hyatt Sanur. Makanya memang sudah ikonnya di sini,” paparnya.

Untuk ke depannya, kejadian yang menggemparkan ini diserahkan ke BAWA (Bali Animal Welfare Association) dan Program Dharma Sanur untuk penyelidikan lebih lanjut. Melalui malam doa yang digelar untuk anjing-anjing ini, Marita berharap untuk dapat menyebarkan kesadaran bahwa anjing-ajing Bali ini sangat berarti.

“Mereka bukan hanya sekedar anjing jalanan, bukan hanya sekedar anjing pantai. Tapi mereka sudah keluarga kami di sini. Dan juga bukan hanya bagi kami sebagai yang ngasi makan setiap hari, tapi orang-orang yang datang bermain, turis, yang repeater guest mau datang ke sini, supaya tidak ada lagi kasus peracunan anjing,” tegas Marita. *cr74

Komentar