Tempat Ngumpul Remaja jadi Target
Meski tertangkap tangan, pasangan hanya diberikan pembinaan di tempat serta menghubungi pihak keluarganya.
Hendak Pesta Miras, Sejumlah Remaja Diamankan
DENPASAR, NusaBali
Merebaknya kembali kasus kenakalan remaja, mengharuskan Tim Gabungan melakukan patroli dan razia secara serentak di desa/kelurahan se-Kota Denpasar pada Sabtu (5/11) malam hingga Minggu (6/11) dini hari.
Patroli dan razia yang dilakukan Tim Gabungan dari Satpol PP Kota Denpasar, Kepolisian, TNI, Perbekel/ Lurah, Pecalang serta pihak terkait lainnya, menyasar lokasi berpotensi rawan sebagai tempat berkumpulnya remaja seperti seputaran Jalan Gatot Subroto, Citraland, Jalan Mahendradata, Teuku Umar Barat, Buana Kubu, Monang-maning, Lapangan Puputan Badung, Jalan Kamboja, Jalan Menuh serta beberapa tempat lainnya dan wilayah desa/kelurahan. Dalam kegiatan ini berhasil disita sejumlah miras dan beberapa anak remaja yang disinyalir anggota geng motor.
Kepala Satuan Pol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana ditemui di sela-sela patroli mengatakan, sejumlah remaja yang sempat diamankan, diberikan pembinaan dan selanjutnya diserahkan kepada orangtuanya. Wiradana menambahkan, patroli ini merupakan suatu langkah preventif dalam upaya menekan angka kejahatan, apalagi dengan keikutsertaan aparat desa/kelurahan akan lebih mempermudah untuk mengetahui kejahatan yang terjadi dan respon cepat dalam penanganannya.
"Dengan kekuatan bersama-sama kita bisa lebih maksimal dalam mengatasi permasalahan yang ada terutama penanganan geng motor yang sangat meresahkan masyarakat," jelasnya. Terkait dengan perilaku remaja yang bertentangan dengan moral dan etika ini, kata dia, perlu mendapatkan perhatian khusus, dengan mengadakan patroli malam yang melibatkan komponen masyarakat dan dinas dengan menyasar tempat-tempat berpotensi rawan. “ Tentu harapannya dapat memberi rasa nyaman dan aman kepada masyarakat serta menekan angka kejahatan di Kota Denpasar,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardana, mengakui sempat mengamankan sejumlah pasangan muda-mudi yang sedang mesra digubuk di seputaran daerah Kebon Kori, Ubung Kaja, Denpasar Barat. "Saat dilakukan patroli di wilayah itu (Kebon Kori, Ubung Kaja, Denpasar Barat). Petugas menaruh curiga dengan gubuk remang-remang di tengah sawah. Nah, petugas kemudian mendatangi gubuk dan ternyata ada 5 orang wanita muda yang ada di sana. Makanya kita langsung amankan dan digali keterangannya," kata Kapolsek Wisnu Wardana, Minggu (6/11) sore.
Ternyata, kelima wanita tersebut, masing-masing membawa pasangannya. Hanya saja, saat petugas tiba di lokasi, para lelaki tersebut lari tunggang langgang. Anggota yang menyisir lokasi tersebut berhasil menangkap dua pria tersebut dan dimintai keterangan. Dugaan awal, pasangan remaja tersebut hendak melakukan pesta miras. "Total yang diamankan ada 7 orang. 5 wanita dan dua laki-laki. Kalau pengakuan mereka hendak pesta miras," jelasnya.
Meski tertangkap tangan, pasangan tersebut diberikan pembinaan di tempat serta menghubungi pihak keluarganya prihal keberadaan mereka. Setelah itu, ke lima wanita dan dua pria diperbolehkan pulang. "Kita hanya pembinaan saja. Kita juga memberitahu imbauan dan menghubungi pihak keluarganya," ujarnya yang engan menyebut nama maupun inisial para pasangan itu. nvi, dar
DENPASAR, NusaBali
Merebaknya kembali kasus kenakalan remaja, mengharuskan Tim Gabungan melakukan patroli dan razia secara serentak di desa/kelurahan se-Kota Denpasar pada Sabtu (5/11) malam hingga Minggu (6/11) dini hari.
Patroli dan razia yang dilakukan Tim Gabungan dari Satpol PP Kota Denpasar, Kepolisian, TNI, Perbekel/ Lurah, Pecalang serta pihak terkait lainnya, menyasar lokasi berpotensi rawan sebagai tempat berkumpulnya remaja seperti seputaran Jalan Gatot Subroto, Citraland, Jalan Mahendradata, Teuku Umar Barat, Buana Kubu, Monang-maning, Lapangan Puputan Badung, Jalan Kamboja, Jalan Menuh serta beberapa tempat lainnya dan wilayah desa/kelurahan. Dalam kegiatan ini berhasil disita sejumlah miras dan beberapa anak remaja yang disinyalir anggota geng motor.
Kepala Satuan Pol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana ditemui di sela-sela patroli mengatakan, sejumlah remaja yang sempat diamankan, diberikan pembinaan dan selanjutnya diserahkan kepada orangtuanya. Wiradana menambahkan, patroli ini merupakan suatu langkah preventif dalam upaya menekan angka kejahatan, apalagi dengan keikutsertaan aparat desa/kelurahan akan lebih mempermudah untuk mengetahui kejahatan yang terjadi dan respon cepat dalam penanganannya.
"Dengan kekuatan bersama-sama kita bisa lebih maksimal dalam mengatasi permasalahan yang ada terutama penanganan geng motor yang sangat meresahkan masyarakat," jelasnya. Terkait dengan perilaku remaja yang bertentangan dengan moral dan etika ini, kata dia, perlu mendapatkan perhatian khusus, dengan mengadakan patroli malam yang melibatkan komponen masyarakat dan dinas dengan menyasar tempat-tempat berpotensi rawan. “ Tentu harapannya dapat memberi rasa nyaman dan aman kepada masyarakat serta menekan angka kejahatan di Kota Denpasar,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardana, mengakui sempat mengamankan sejumlah pasangan muda-mudi yang sedang mesra digubuk di seputaran daerah Kebon Kori, Ubung Kaja, Denpasar Barat. "Saat dilakukan patroli di wilayah itu (Kebon Kori, Ubung Kaja, Denpasar Barat). Petugas menaruh curiga dengan gubuk remang-remang di tengah sawah. Nah, petugas kemudian mendatangi gubuk dan ternyata ada 5 orang wanita muda yang ada di sana. Makanya kita langsung amankan dan digali keterangannya," kata Kapolsek Wisnu Wardana, Minggu (6/11) sore.
Ternyata, kelima wanita tersebut, masing-masing membawa pasangannya. Hanya saja, saat petugas tiba di lokasi, para lelaki tersebut lari tunggang langgang. Anggota yang menyisir lokasi tersebut berhasil menangkap dua pria tersebut dan dimintai keterangan. Dugaan awal, pasangan remaja tersebut hendak melakukan pesta miras. "Total yang diamankan ada 7 orang. 5 wanita dan dua laki-laki. Kalau pengakuan mereka hendak pesta miras," jelasnya.
Meski tertangkap tangan, pasangan tersebut diberikan pembinaan di tempat serta menghubungi pihak keluarganya prihal keberadaan mereka. Setelah itu, ke lima wanita dan dua pria diperbolehkan pulang. "Kita hanya pembinaan saja. Kita juga memberitahu imbauan dan menghubungi pihak keluarganya," ujarnya yang engan menyebut nama maupun inisial para pasangan itu. nvi, dar
Komentar