nusabali

Tamba-Patriana Akan Evaluasi Kinerja OPD

Program 100 Hari Pasca Menangkan Pilkada Jembrana 2020

  • www.nusabali.com-tamba-patriana-akan-evaluasi-kinerja-opd

NEGARA, NusaBali
Setelah unggul berdasar hitung cepat di Pilkada Jembrana 2020, pasangan I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat (Paket Tepat), Calon Bupati-Calon Wakil Bupati yang diusung Golkar-Gerindra-Demokrat-PKB-PPP, rancang program 100 Hari Kepemimpinan di Jembrana.

Ada 8 program pokok dalam 100 Hari, termasuk yang paling utama mengevaluasi kinerja di masing-masing Organisasi Perangkat Derah (OPD) Pemkab Jembrana.

Calon Bupati (Cabup) Nengah Tamba menyebutkan, 8 program 100 Hari tersebut dirancang bersama tandemnya, Calon Wakil Bupati (Cawabup) Ipat. Pertama, mensosialisasikan visi-misi program kepada seluruh stakeholder di lingkup Pemkab Jembrana. Dari program utama itu, tentunya juga akan melihat sejauh mana kinerja maupun kemampuan anggaran di masing-masing OPD Pemkab Jembrana, agar sejalan dengan visi-misi programnya.

“Kita masuk dulu, minta masing-masing OPD melaporkan kinerjanya. Dukungan anggaran bagaimana? Bagaimana program-program yang dirancang, apa outputnya? Nanti kita panggil satu per satu pimpinan OPD untuk menjelaskannya. Nanti untuk program-program, kita juga tetap berpatokan pada anggaran,” terang Nengah Tamba saat dikonfirmasi NusaBali di Negara, Jumat (11/12) sore.

Disinggung apakah punya rencana melakukan rotasi pejabat OPD, Tamba hanya menjawab dengan tertawa. Yang pasti, kata Tamba, dirinya ingin para pejabat di Pemkab Jembrana dapat menjalankan program sesuai visi ‘Mewujudkan Masyarakat Jembrana Bahagia Berlandaskan Tri Hita Karana’ dengan misi  ‘Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana’.

Program kedua dalam 100 Hari Paket Tepat, menurut Tamba, adalah menyusun regulasi terkait program Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) Plus, Jembrana Internet (J-Net), dan program-program lain yang membutuhkan payung hukum. Ketiga, menghitung Indeks Kebahagian Jembrana 2020, sebagai baseline untuk ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Keempat, pendataan siswa dari keluarga miskin dan orang jompo yang tidak mampu. Kelima, membentuk Dewan Smart City Jembrana dan menyusun Masterplan Jembrana Smart City untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Keenam, pembentukan tim pendampingan hukum bagi pelayan masyarakat. Ketujuh, membuat sistem informasi pengaduan online bagi masyarakat. Kedelapan, pemangkasan pelayanan perizinan.

“Intinya, kita persiapan dulu penataan birokrasi, data-data, dan merancang Perda untuk program-program yang membutuhkan payung hukum. Kita siapkan dulu apa-apa saja yang diperlukan,” terang politisi senior Demokrat asal Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana ini.

Disinggung mengenai kegiatan sejak dipastikan menang berdasar perhitungan cepat suara Pilkada Jembrana, 9 Desember 2020, Tamba mengaku hanya diam di rumahnya kawasan Banjar Peh, Desa Kaliakah. Pasalnya, banyak masyarakat yang datang ke rumahnya untuk mengucapkan selamat atas kemenangan Paket Tepat di Pilkada Jembrana 2020.

Menurut Tamba, ada juga yang masyarakat datang ke rumahnya untuk naur sesangi (bayar kaul) dengan melakukan aksi jalan kaki. Sama halnya dengan umat-maut lain yang membayar nazar dengan membawakan makanan.

“Ada yang ingin memeluk dan berbagai nazar lainnya. Ini memang gerakan rakyat, hati nurani. Saya juga sangat berterima kasih dengan pendukungan hati nurani. Jadi, hati nurani memang suara Tuhan,” tandas mantan Ketua Komisi III DPRD Bali 2014-2019, namun gagal lolos buat ketiga kalinya ke kursi legislatif dari Demokrat Dapil Jembrana dalam Pileg 2019 ini.

Tamba mengisahkan, sebelum pemungutan suara Pilkada 2020, Rabu (9/12), dirinya sudah yakin Paket Tepat akan menang. Keyakinan itu berdasarkan sambutan masyarakat yang menginginkan ‘perubahan’ di Jembrana. “Dukungan sangat luar biasa. Ini ibarat dharma melawan adharma. Astungkara, dharma sudah terwujud,” katanya tanpa maksud besar kepala.

Ditanya apakah sudah ada ucapan selamat dari lawannya di Pilkada Jembrana 2020, Tamba mengatakan sejauh ini belum ada. Namun, dia memperkirakan lawannya, pasangan I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa (Paket Bangsa), Cabup-Cawabup Jembrana yang diusung PDIP-Hanura, masih menunggu penetapan calon terpilih.

“Nanti setelah penetapan, saya berencana juga menemui Pak Kembang Hartawan ke rumah beliau (di Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Red). Atau paling tidak komunikasi-lah. Kita teman baik, sahabat baik, biar kembali tetap baik. Seperti yang kita tegaskan beberapa waktu lalu, kita ingin bersama-sama membangun Jembrana. Setelah Pilkada 2020, tidak ada lagi 01 ataupun 02,” tegas Tamba yang juga Wakil Ketua DPD Demokrat Bali.

Berdasarkan hasil hitung cepat Pilkada Jembrana 2020 yang dilakukan KPU, hingga Kamis (10/12) Paket Tepat masih unggul dengan 47.857 suara atau 51,60 persen. Sedangkan Paket Bangsa meraih 44.806 suara atau 48,40 persen. Tamba-Patriana (Paket Tepat) sapu kemenangan di 4 dari 5 kecamatan, masing-masing Kecamatan Pekutatan, Kecamatan Mendoyo, Kecamatan Jembrana, dan Kecamatan Negara. Sedangkan Kembang-Sugiasa (Paket Bangsa) hanya mencuri kemenangan di Kecamatan Melaya.

Kemenangan Paket Tepat ini terbilang surprise. Sebab, lawannya boleh dikata semi incumbent. Made Kembang Hartawan yang menempati psisis Cabup dalam Paket Bangsa, adalah Ketua DPC PDIP Jembrana yang kini masih menjabat Wakil Bupati Jembrana 2016-2021. Kembang hartawan sudah dua periode menjabat Wakil Bupati Jembrana pendfamping I Putu Artha sejak 2010.

Sedangkan Ketut Sugiasa yang menempati posisi Cawabup dalam Paket Bangsa, adalah mantan Ketua DPRD Jembrana dua periode (2010-2014, 2014-2019), sebelum duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali 2019-2020 Dapil Jembrana. Sebaliknya, Gede Ngurah Patriana Krisna yang menempati pisisi Cawabup dalam Paket Tepat, merupakan birokrat dari Pemkot Kediri, Jawa Timur yang notabene merupakan putra Bupati Jembrana (2000-2010) I Gede Winasa. *ode

Komentar