nusabali

Penggalian Goa Misterius Dihentikan Sementara

  • www.nusabali.com-penggalian-goa-misterius-dihentikan-sementara

Taat aturan, pihak Desa Pakraman Suwug berencana laporkan penempuan goa misterius di areal Pura Lebah ke Mapolsek Sawan

“Setelah kami melakukan koordinasi, warga diminta menghentikan sementara penggalian goa ini. Balai Arkelogi Denpasar menginginkan goa ini jangan diutak-atik dulu,” ujar Kadek Widiastra di depan goa misterius, Rabu siang.

Setelah ditutup, mulut goa misterius ini dianjurkan dipasangi police line untuk men-jaminnya tetap aman dari jangkauan warga sekitar. Widiastra sendiri hingga saat ini masih melakukan negosiasi agar Tim Balai Arkeologi Denpasar segera turun ke lokasi goa misterius. “Kita harapkan survei awal sudah dilakukan paling lambat Senin (10/11) mendatang,” katanya.

Sementara itu, Kelian Desa Pakraman Suwug, I Wayan Nawa, mengatakan pihaknya telah menerima arahan dari pemerintah terkait penemuan goa misterius. Sesuai aturan yang berlaku, pihak desa berencana melaporkan penemuan goa misterius ke Mapolsek Sawan, Kamis (3/11) ini. “Sesuai dengan arahan dari Disbudpar Buleleng, kami ikuti ketentuan yang berlaku  untuk kebaikan bersama,” tandas Bendesa Wayan Nawa, Rabu kemarin.

Goa misterius di sebelah selatan Pura Lebah itu sendiri ditemukan tanpa sengaja oleh krama Desa Pakraman Suwug saat ngayah gotong royong bersih-bersih untuk pembuatan jalan lingkar, Kamis (27/10) lalu. Berselang empat hari kemudian, Senin (31/10), kembali ditemukan mulut goa kedua yang berjarak sekitar 25 meter di sebelah selatan goa misterius.

Gara-gara temuan dua goa misterius ini, Kasi Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan Bidang Kebudayaan Disbudpar Buleleng, Kadek Widiastra, tiap hari secara beruntun terjun ke lokasi, sejak Senin lalu. Sedangkan ahli sejarah dari Undiksha Singaraja, Dr Drs I Made Pageh, sempat terjun ke lokasi goa misterius, Selasa (1/11) siang.

Saat berkunjung hari itu, sejarawan Made Pageh langsung menelisik semua sudut Pura Lebuh. Habis itu, dia melihat secara seksama kondisi goa misterius yang baru ditemukan krama setempat. Made Pageh juga sempat masuk ke dalam goa yang mulutnya setinggi 1,8 meter dengan lebar 1,7 meter ini.

Dari hasil pengamatan Made Pageh, goa misterius yang di dalamnya ditemukan dua percabangan (ke arah barat daya dan arah tenggara) ini dirasakan ciri-ciri tembusan. Terutama, pada cabangan goa ke arah tenggara. Di sana, Made Pageh merasakan hembusan angin yang dipercaya berasal dari lubang lain di sekitar wilayah tersebut.

Berdasarkan cerita yang didapatnya dari Kelian Desa (Bendesa) Pakraman Suwug, I Wayan Nawa, ada dua kemungkinan terkait sejarah goa misterius ini. Salah satunya, goa misterius ini adalah peninggalan zaman kerajaan, yang digunakan sebagai tempat semedi (bertapa) oleh raja. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan sejumlah palinggih di Pura Lebah, yang bangunannya menganut sekte Waisnawa, zaman Raja Jaya Pangus, yang sempat berkuasa di Bali.  k23

Komentar