nusabali

QRIS Rambah UMKM di Bali

  • www.nusabali.com-qris-rambah-umkm-di-bali

NEGARA, NusaBali
Penggunaan QRIS  (Quick Response Code Indonesian Standard) di Bali makin menjangkau para pelaku UMKM.

Berdasarkan data DKSP Bank Indonesia, perkembangan jumlah merchant QRIS di wilayah Provinsi Bali hingga 20 November 2020 sebanyak 158.552 merchant.

Jumlah merchant ini terjadi peningkatan hingga 523 persen jika dibandingkan dengan kondisi awal 2020. Bali menempati posisi 10 besar dengan jumlah merchant tertinggi di Tanah Air.

Seperti Kelompok Tenun Putri Mas sudah menyediakan pembayaran secara cashless. Perajin dari Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana, yang merupakan salah satu binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali ini masih tetap bertahan dengan 55 anggota kelompok yang mayoritas ibu rumah tangga itu.

Untuk sementara, produksi songket berbentuk lembaran dengan harga premium dihentikan karena memang stoknya masih banyak dan dialihkan dengan memproduksi masker berbahan songket yang dipadupadankan dengan busana untuk kebutuhan dalam negeri, ekspor ke sejumlah negara seperti Hong Kong, Malaysia, Singapura hingga beberapa negara di Benua Eropa.

I Ketut Widiadnyana, Ketua Kelompok Tenun Putri Mas dengan bisnis songketnya ini merupakan satu di antara lebih dari 158 ribu pedagang di Bali yang sudah memanfaatkan QRIS.

Selain Widiadnyana, ada juga Komang Sukarsana selaku Ketua Kelompok Tani Sari Pertiwi dari Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli yang berbagi pengalaman menggunakan QRIS.

Sukarsana dengan bisnis kopi arabika dan klaster bawang merahnya mengatakan sudah familiar menggunakan QRIS. Bahkan dia mengaku sudah dilibatkan dari sejak tahap uji coba penggunaan QRIS pada awal 2019 saat mengikuti pameran di Jakarta.

"QRIS itu simpel, sekarang kalau mau belanja kemana-mana, dengan pakai QRIS lebih gampang dan tidak ribet. Terlebih saat mengikuti kegiatan pameran akan sangat membantu karena praktis, cepat dan tidak ribet," ucap pria yang akrab dipanggil Komang ini.

QRIS sekaligus merupakan implementasi salah satu dari tiga bidang tugas Bank Indonesia yakni mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, yang muaranya tentu untuk satu tujuan tunggal Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah.

"QRIS merupakan metode pembayaran digital yang bersifat nirsentuh sangat tepat digunakan oleh UMKM untuk mendukung ekonomi Bali Bangkit. Seperti yang kita ketahui bersama, perekonomian Bali mengalami kontraksi yang cukup dalam hingga -12,28 persen (yoy) pada triwulan III-2020," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Senin (30/11).

Mengutip Penelitian dari Sea Insights menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata UMKM di Indonesia yang mengadopsi e-commerce meningkat lebih dari 160 persen dengan peningkatan produktivitas mencapai 110 persen. Pada masa pandemi ini, 45 persen pelaku usaha muda berjualan lebih aktif di platform e-commerce dan 1 dari 5 adalah pengguna baru e-commerce serta lebih dari 60 persen mengatakan bahwa mereka akan secara permanen meningkatkan penggunaan platform digital dalam bisnisnya. “Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menargetkan hingga akhir tahun 2020 jumlah merchant QRIS di Pulau Dewata sebanyak 200 ribu merchant,” kata Trisno. *ant

Komentar