nusabali

Lagi, Ditemukan Mulut Goa Berjarak 25 Meter dari Temuan Pertama

  • www.nusabali.com-lagi-ditemukan-mulut-goa-berjarak-25-meter-dari-temuan-pertama

Bersamaan dengan ditemukannya goa kedua, Senin kemarin, tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng terjun ke lokasi goa misterius untuk melakukan pendataan awal

Arnbawa mengatakan, untuk penggalian goa misterius saat ini, pihaknya masih terkendala masalah biaya, karena seluruh pekerjaan memerlukan tenaga dan waktu yang cukup lama. “Kami sebenarnya mengharapkan bantuan dari pemerintah terkait pengungkapan peninggalan sejarah ini,” jelas Arnawa.

Sementara itu, bersamaan hari dengan ditemukannya goa kedua, Senin kemarin, tim dari Dinas Kebudayaan-Pariwisata Buleleng terjun ke lokasi goa misterius. Rombongan dipimpin langsung Kepala Bagian Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan-Pariwisata Buleleng, I Kadek Widiastra.

Menurut Kadek Widiastra, p;ihaknya menduga goa misterius yang ditemukan di areal Pura Lebah, Desa Pakraman Suwug ini merupakan cagar budaya. Namun, untuk memastika\annya, perlu waktu dan penelitian khusus dari Tim Arkeologi. Tim Dinas Kebudayaan Buleleng sendiri telah melakukan pendataan awal menggunakan alat ukur laser meter untuk goa misterius.

Dari pengukuran awal, pada kedalaman sekitar 3 meter dari mulut goa misterius dite-mukan persimpangan yang mengarah ke barat laut dan arah tenggara. “Data awal ini akan kami pakai untuk pelaporan dan pendaftaran goa ini sebagai cagar budaya. Selanjutnya, akan diverifikasi oleh Tim Arkeolog, apakah memenuhi atau tidak sebagai cagar budaya,” tandas Kadek Widiastra.

Widiastra menyebutkan, suatu temuan, baik berupa benda, situs, maupun kawasan sejarah, bisa dikatakan sebagai cagar budaya bila memiliki umur lebih dari 50 tahun. Untuk goa misterius di areal Pura Lebah, kepastian cagar budaya nantinya akan ditentukan Tim Arkeolog.

Menurut Widiastra, pihaknya menyarankan prajuru Desa Suwug untuk membuat surat permohonan penelitian kepada Badan Arkeologi dan kalangan akademisi yang selama ini bekerjasama dengan Undiksha Singaraja, terkait keberadaan goa misterius ini. Warga setempat juga diingatkan agar hati-hati dalam melakukan penggalian goa secara manual dan swadaya. “Kami minta bapak-bapak untuk berhati-hati. Apabila menemukan logam atau besi dan benda yang mencurigakan, harap dilaporkan segera,” pinta Widiastra.

Sementara itu, Bendesa Pakraman Suwug, I Wayan Nawa, menyebutkan pihaknya membangun palinggih (bangunan suci) di depan goa misterius. Hal ini didasari kepercayaan krama setempat yang selalu menghaturkan ‘jotan’ (sesajen) di depan goa misterius yang awalnya masih terlihat hanya berupa lubang kecil tertutup semak belukar, setiapkali karya piodalan di Pura Lebah.

Hanya saja, kata Bendesa Wayan Nawa, hingga kini belum ada yang tahu apa asal muasal menghaturkan sesajen di depan goa misterius tersebut. “Karena sudah begitu dari dulu, kami hanya meneruskan saja. Tidak ada tutur sejarah khusus maupun satra yang kami terima dari leluhur terkait goa misterius yang baru ditemukan ini,” jelas Wayan Nawa.

Goa misterius yang mulutnya setinggi 1,8 meter dengan lebar 1,7 meter itu sendiri tanpa sengaja ditemukan krama saat ngayah bersih-bersih di sebelah selatan Pura Lebah, Desa Pakraman Suwug, Kmais (27/10) lalu. Adalah Ketua BPD Suwug, Gede Arnawa, yang pertama kali menemukan goa misterius ini.

Ketika itu, Gede Arnawa ngaturang ayah bersih-bersih di areal Pura Lebah bersama sejumlah krama Desa Pakraman Suwug, sehubungan adanya proyek pembuatan jalan melingkar di jaba sisi pura. Tiba gilirannya untuk membersihkan semak belukar di sisi selatan Pura Lebah, Gede Arnawa kaget melihat pemandangan aneh. “Mulanya, saya bermaksud menarik semak belukar yang ada. Tapi, karena akarnya cukup besar, saya tarik sekuat tenaga. Tiba-tiba, tanah yang menutupi goa ikut tertarik dan longsor, terlihatlah bentuk tersebut dengan jelas,” kenang Gede Arnawa saat ditemui NusaBali di areal Pura Lebah, Minggu (30/10).

Sejak hari itu, krama dikerahkan untuk menggali goa misterius, yang tanah galiannya digunakan mengurug jalan lingkar. Hingga Minggu, goa misterius tersebut sudah digali sedalam 5 meter.  Saat penggalian hari kedua, Jumat (28/10), pada kedalaman 2 meter, ditemukan percabangan goa. Satu cabang menuju ke arah barat laut, sementara satu cabang goa lagi mengarah ke tenggara. k23

Komentar