nusabali

Penganiayaan Kubutambahan, Perut Korban Tersayat 20 Centimeter

  • www.nusabali.com-penganiayaan-kubutambahan-perut-korban-tersayat-20-centimeter

SINGARAJA, NusaBali
Bukan hanya luka akibat senjata tajam, namun hasil forensik terhadap jasad I Gede Mertayasa menunjukkan  ada sejumlah luka akibat benda tumpul.

Temuan itu diungkapkan oleh dokter forensik RSUD Buleleng, Klarisa Salim, Rabu (18/11). Mertayasa alias Tangkas, 38, adalah korban penganiayaan berujung tewas yang dilakukan oleh tersangka I Ketut Mudrayasa alias Anton, 35. Peristiwa yang terjadi antarwarga Dusun Kubuanyar, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, itu pun masih didalami oleh aparat kepolisian.

Terkait luka korban, dokter Klarisa mengungkapkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Selasa (17/11), ditemukan sejumlah luka terbuka yang diakibatkan oleh senjata tajam. "Hasil pemeriksaan luar yang kami dapatkan lebih dari 10 luka terbuka akibat kekerasan senjata tajam," katanya.

Meski demikian, dokter Klarisa tidak bisa memastikan luka tersebut diakibatkan senjata tajam jenis apa. Namun patut diduga luka-luka tersebut diakibatkan hujaman sayatan senjata tajam badik yang dilakukan oleh pelaku Anton saat menghabisi Tangkas.

Klarisa menerangkan, luka-luka terbuka akibat senjata tajam tersebut tersebar di beberapa bagian tubuh korban, yakni di kepala, dada, rongga perut, dan punggung. Terkait luka mematikan, tim dokter tidak bisa menentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam atau otopsi. "Kami hanya mendapat surat untuk melakukan pemeriksaan luar jenazah," kata dia.

Dokter Klarisa mengungkapkan, ada satu luka terbuka dengan panjang lebih dari 20 cm di rongga perut korban. Kedalaman luka tersebut dirinya juga tidak bisa memastikan. "Kedalaman lukanya tidak bisa kami tentukan karena hanya pemeriksaan luar. Namun luka tersebut menyebabkan organ dalam perutnya keluar," imbuhnya.
 
Tim dokter juga tidak bisa memastikan luka terbuka di rongga perut tersebut mengenai organ dalam apa saja. "Sehingga ketika mengenai organ tertentu apakah kemudian menyebabkan pendarahan hebat yang menyebabkan kematian, tidak bisa kami tentukan karena hanya dilakukan pemeriksaan luar," kata dia. Terhadap luka-luka terbuka di sekujur tubuh korban akibat senjata tajam, sudah dilakukan rekonstruksi oleh tim dokter untuk menutup kembali luka-luka tersebut.

Di sisi lain, dirinya juga menemukan sejumlah luka akibat kekerasan benda tumpul. "Kami juga temukan cikup banyak luka memar dan lecet di tubuh korban. Bagian tubuh yang mana saja, tidak bisa rincikan karena harus kami cek lagi," ujarnya.

Penganiayaan itu sendiri  terjadi  pada Senin (16/11) sore. Awalnya sekitar pukul 17.30 Wita, korban mendatangi rumah pelaku yang notabene masih satu dusun dengan maksud menanyakan permasalahan pelaku dengan adik korban. Namun korban langsung diserang di depan pintu  menggunakan badik hingga mengalami luka robek pada bagian dada, luka robek pada perut hingga organ dalam terurai keluar, dan luka pada kedua tangan. Darah segar korban pun tercecer di rumah pelaku.

Sejumlah tetangga bergegas melarikan korban yang luka parah dan tak sadarkan diri IGD RSUD Buleleng. Sayangnya, sesampainya di RSUD Buleleng, korban dinyatakan sudah meninggal dunia akibat luka tebasan senjata tajam (sajam) di sekujur tubuhnya.*cr75

Komentar