nusabali

27 Orang Positif Corona Klaster Upacara di Ubud

  • www.nusabali.com-27-orang-positif-corona-klaster-upacara-di-ubud

GIANYAR, NusaBali
Upacara pernikahan dan penguburan jenazah menjadi salah satu klaster penularan Covid-19 yang cukup dominan di Kabupaten Gianyar belakangan.

Bahkan, terungkap ada 27 orang tertular Covid-19 dari klaster upacara pernikahan dan penguburan jenazah di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar. Informasi di lapangan, 27 kasus positif Covid-19 di Kecamatan Ubud ini diduga dari klaster upacara pernikahan di rumah keluarga IKM pada 29 Oktober 2020 dan prosesi penguburan jenazah keluarga KY pada 1 November 2020. Dua keluarga berbeda yang menggelar upacara pernikahan dan penguburan jenazah ini, masih dalam satu banjar di desa tersebut. Kedua keluarga ini juga masih dalam satu dadia (kawitan).

Dari 27 orang terkonfirmasi positif Covid-19 klaster upacara pernikahan dan penguburan jenazah tersebut, termasuk di ataranya IKM dan KY. IKM terkonfirmasi positif Covid-19 bersama anaknya, HPM. Sementara KY terkonfirmasi positif Covid-19 bersama istrinya, NKP. Sedangkan 23 orang lainnya terkonfirmasi berdasarkan hasil tracing contact pasca keluarga IKM dan KY positif Covid-19.

Terungkapnya 27 orang tertular Covid-19 di Ubud ini bermula dari menurunnya kondisi kesehatan IKM (kepala keluarga yang menggelar upacara pernikahan) dan KY (kepala keluarga yang menggelar upacara penguburan jenazah). Karena gejalanya mengarah ke Covid-19, IKM dan KY pun harus diuji swab. Hasilnya, mereka sama-sama positif Covid-19. Anak dan IKM dan  istri dari KY juga terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari situ kemudian dilakukan tracing contak, lalu uji swab, sampai akhirnya ditemukan lagi 23 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Secara keseluruhan, total 27 orang positif Covid-19 dari klaster upacara pernikahan dan upacara penguburan jenazah dalam satu banjar di desa kawasan Ubud ini.

Sekda Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, juga membenarkan penyebaran Covid-19 dari klaster upacara pernikahan dan penguburan jenazah di Ubud, hingga 27 orang positif Corona ini. "Petugas Puskesmas Ubud II sudah melakukan kontak tracing dari dua sumber penularan tersebut (IKM dan KY, Red)," jelas Wisnu Wijaya saat dikonfirmasi di Gianyar, Kamis (12/11).

Wisnu Wijaya menyebutkan, dari hasil tracing pertama, didapatkan ada 32 orang sempat kontak erat, sehingga dilanjutkan dengan uji swab yang digelar di RS Payangan (Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar) dan RSUD Sanjiwani Gianyar, 9 November 2020.

Menurut Wisnu Wijaya, dari hasil uji swab di RS Payangan, 8 orang dinyatakan positif Covid-19. Sementara dari hasil uji swab di RSUD Sanjiwani Gianyar, 1 orang dinyatakan positif Covid-19. Setelah itu, kembali dilakukan tracing contact kedua, yang dilanjut dengan uji swab. Dari tracing kedua ini, ditemukan 14 orang lagi positif Covid-19. jadi, Dari dua kali tracing contact ini, ditemukan 23 kasus positif Covid-19. Ditambah 4 orang lagi dari keluarga IKM dan keluarga KY, maka total ada 27 orang positif Covid-19 klaster upacara pernikahan dan penguburan jenazah di Ibud ini.

Wisnu Wijaya menyebutkan, andakan IKM dan KY selaku kepala keluarga yang punya kegiatan upacara pernikahan dan penguburan jenazah tidak diuji swab, mungkin tak terungkap 27 kasus Covid-19 klaster upacara di Ubud ini. Menurut Wisnu Wijaya, IKM dan anaknya yakni HPM mengalami gejala beberapa hari setelah upacara pernikahan, 29 Oktober 2020, ditandai dengan batuk-batuk dan demam.

"Kemudian, 4 November 2020, bapak dan anaknya ini melakukan uji swab. Hasil PCR keluar 6 November 2020 di mana mereka berdua dinyatakan positif Covid-19. Saat ini, keduanya dikarantina Suly Resort," terang Wisnu Wijaya yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gianyar.

Berdasatrkan tracing contact, istri dari IKM, yakni NKP, juga terkonfirmasi positif Covid-19. NKP ini kesehariannya merupakan tenaga kesehatan di Puskesmas Ubud II. Namun, NKP ini positif Covid-19 gejala ringan. "Saat ini, yang bersangkutan (NKP) masih isolasi mandiri di rumahnya," terang Wisnu Wijaya.

Sebaliknya, KY yang merupakan kepala keluarga dalam prosesi penguburan jenazah di banjar yang sama, 1 November 2020, juga mengalami keluhan batu dan demam pasca upacara. Gejala yang sama juga dialami istri KY, yakni NMR.

Wisnu Wijaya menyebutkan, tiga hari pasca upacara, KY dan NMR menjalai uji swab, 4 November 2020. “Hasilnya, pasangan suami istri ini positif Covid-19. saat ini, keduanya menjalani perawatan di RS PTN Unud (kawasan Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung)," papar Wisnu Wijaya.

Menurut Wisnu Wijaya, kasus Covid-19 dari klaster upacara adat keagamaan ini diperkirakan akan meluas. Karena itu, Wisnu Wijaya meminta agar semua kasus positif Covid-19 segera dikarantina. Selain itu, Satgat Pengananan Covid-19 Kabupaten Gianyar juga berkoordinasi dengan Satgas Kecamatan dan Satgas Desa untuk membatasi mobilitas warga di wilayahnya.

"Langkah yang akan kita lakukan sesuai teori surveillance adalah secepatnya karantina semua yang terkonfirmasi positif Covid-19, perluas cakupan tracing contact. Juga karantina daerah Tebongkang, Desa Singakerta,” tegas Wisnu Wijaya. “Sebab, secara teori akan terjadi penularan cepat 1 berbanding 3. Artinya, 1 orang nenulari 3 orang,” terang birokrat asal Banjar Teges Kangin, Kelurahan/Kecanatan Gianyar ini.

Kabupaten Gianyar sendiri menjadi salah satu daerah di Bali yang paling parah diyterjang pandemi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Kasus harian Covid-19 di Gianyar nyaris selalu di atas angka 10. Per Kamis kemarin, misalnya, di Gianyar muncul 26 kasus baru Covid-19, bersamaan dengan 7 pasien berhasil sembuh.

Dengan tambahan 26 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Gianyar saat ini mencapai 1.629 kasus. Gianyar menempati posisi ketiga se-Bali urusan jumlah kasus Covid-19, di bawah Kota Denpasar (3.463 kasus Corona) dan Kabupaten Badung (2.172 kasus Corona).

Dari jumlah 1.629 kasus Covid-19 di Gianyar ini, 1.379 orang di antaranya sudah berhasil sembuh, 180 orang masih dalam perawatan, dan 70 orang lagi meninggal dunia. Tingkat kesembuhan Covid-19 di Gianyar hanya mencapai 84,65 persen dari total 1.629 kasus positif. Ini angka kesembuhan terendak di seluruh Bali. *nvi

Komentar