nusabali

Ribuan Penerima BLT DD Dialihkan ke BST

  • www.nusabali.com-ribuan-penerima-blt-dd-dialihkan-ke-bst

Bantuan peralihan ini ditangani oleh pemerintah pusat. Sedangkan BST pemerintah daerah hanya disiapkan hingga Agustus lalu.

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 4.814 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) dialihkan menjadi penerima Bantuan Sosial Tunai (BST). Peralihan bantuan itu dilakukan langsung dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDT) RI langsung ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Seluruh penerima bantuan peralihan itu pun sudah menerima pencairan bulan Oktober dan November.

Kepala Bidang pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Buleleng Ni Nyoman Mariani Febriyanti, Jumat (6/11), mengatakan sumber dana bantuan peralihan ini langsung ditangani oleh pemerintah pusat. Hal itu disebabkan BST yang ditangani pemerintah daerah sebelumnya terkait pandemi Covid-19 ini hanya disiapkan hingga gelombang kedua saja (Juni, Juli, Agustus).

“Peralihan ini langsung dilakukan oleh Kemendes yang mengirim data langsung ke Kemensos memohonkan nama orang di daftar BLL DD untuk diberikan BST. Bantuannya sudah cair langsung melalui PT Pos ke masing-masing penerima Rp 300 ribu per bulan per PKM,” jelas Kabid Mariani.

Hanya saja data peralihan bantuan  yang dikirimkan Kemendes ke Kemensos tidak semua penerima BLT-DD yang terdata di Buleleng di gelombang sebelumnya dengan jumlah 19.801 KPM. “Datanya dari pusat tidak semua dapat ternyata. Yang keluar namanya hanya 4.814 KPM dari 32 desa di Buleleng,” imbuh dia.

Pengalihan bantuan tunai bagi masyarakat terdampak Covid-19 ini dilakukan karena ada desa yang sudah tak memiliki anggaran untuk merealisasikan BLT DD tahap ketiga untuk bulan Oktober, November dan Desember. Hanya saja, datanya pun kembali tak seluruhnya tercover.

Terkait bantuan peralihan ini Mariani mengatakan  desa yang masuk dalam daftar peralihan bantuan ini tak usah mengalokasikankembali BLT-DD. Jika ada desa yang sudah menganggarkan BLT-DD hingga Desember dan namanya kembali muncul dalam bantuan peralihan maka akan distop untuk realisasi dari pemerintah desanya. “Yang penting tidak boleh dobel, jiak BST dari pusat sudah cair, BLT-DD yang sudah dianggarkan jangan direalisasi, kalau memungkinkan dialihkan ke penerima lain,” kata Mariani.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) I Nyoman Jaya Sumpena dihubungi terpisah mengaku belum dapat merekap berapa desa di Buleleng yang dapat dan tidak dapat merealisasi BLT-DD. Sejauh ini dia mengaku baru menerima laporan dari satu dua desa yang sudah merealisasikan BLT DD. “Belum semua lapor tetapi ada yang sudah merealisasi satu dua desa, salah satunya Celukan Bawang. Yang lain ada yang baru melakukan musdes sehingga perlu waktu juga,” ucapnya dalam sambungan telepon.*k23

Komentar