nusabali

Postingan Jerinx Lemahkan Semangat Dokter

  • www.nusabali.com-postingan-jerinx-lemahkan-semangat-dokter

Terkait postingan konspirasi seolah-olah banyak dokter yang meninggal karena Covid-19 juga ditanggapi dr Suteja. Menurutnya, sampai saat ini di Indonesia ada 132 dokter yang meninggal karena Covid-19. Di Bali ada 5 dokter yang meninggal, karena Covid-19.

DENPASAR, NusaBali

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Bali, dr I Gede Putra Suteja telibat debat panas saat diperiksa sebagai saksi pelapor dalam kasus penghinaan dan ujaran kebecencian dengan terdakwa, drummer SID, I Gede Aryastina alias Jerinx, 43, di PN Denpasar, Selasa (13/10). Dia menyebut, postingan Jerinx melemahkan semangat dokter yang berjuang melawan Covid-19.

Hal ini diungkapkan dr Suteja saat ditanya majelis hakim pimpinan Ida Ayu Adnya Dewi terkait postingan Jerinx di media sosial yang menyebut IDI sebagai kacung WHO dan ada konspirasi busuk seolah dokter meninggal akibat Covid-19. “Postingan itu menyinggung dan meresahkan masyarakat. Postingan tersebut juga menurunkan semangat dokter yang bertugas di lapangan,” jelas mantan Kadis Kesehatan Badung yang diperiksa selama 2,5 jam mulai pukul 10.00 Wita hingga 12.30 Wita.

Selain itu, komentar netizen dalam postingan tersebut turut menyudutkan dokter yang tengah berjuang melawan Covid-19. “Apalagi kami harus bertugas menggunakan APD lengkap selama berjam-jam dan tidak bertemu keluarga hingga berhari-hari. Itu sangat melemahkan semangat para dokter,” lanjutnya.

Dia menyebut, para dokter yang tergabung dalam IDI tidak terima disebut kacung WHO. Sebab, IDI tidak tunduk dan secara struktural dan tidak ada hubungan dengan WHO. “Saya lalu mengumpulkan pengurus IDI cabang kabupaten/kota se-Bali. Dari sembilan pengurus IDI cabang yang hadir, semua memberikan dukungan untuk melapor. Termasuk IDI pusat. Saya melapor mewakili pengurus besar IDI dan dokter lain,” beber pria asal Mengwitani, Badung ini.

Terkait tudingan adanya konspirasi seolah-olah ada banyak dokter yang meninggal karena Covid-19 juga ditanggapi dr Suteja. Menurutnya, sampai saat ini di Indonesia ada 132 dokter yang meninggal karena Covid-19. Di Bali ada 5 dokter yang meninggal, karena Covid-19. “Lima dokter ini meninggal karena Covid-19. Ada juga dokter lain yang meninggal bukan karena Covid,” tegasnya menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Otong Hendra Rahayu.

Dalam sidang tersebut, terjadi beberapa kali perdebatan panas antara dr Suteja, JPU dengan kuasa hukum Jerinx yang dimotori Wayan ‘Gendo’ Suardana. Salah satunya terkait legal standing dr Suteja sebagai pelapor. Menurut Gendo, dr Suteja tidak memiliki kewenangan melapor. Karena sesuai AD ART IDI yang berhak melapor adalah Ketua IDI Pusat. “Ini (dr Suteja) tidak berhak melapor,” ujar Gendo dengan suara keras sambil menuding saksi. JPU yang tidak terima sempat mengingatkan Gendo agar tidak menuding saksi. Dr Suteja pun tak kalah keras, dia menyebut memiliki kewenangan melapor. “Saya ada surat kuasa dari IDI Pusat,” ujarnya dengan nada meninggi.

Perdebatan panas terus berlanjut hingga hakim anggota Made Pasek menenangkan sidang. “Mari kita jaga marwah persidangan ini. Kalau saling sela tidak selesai-selesai,” ujar Made Pasek.

Sementara itu, Jerinx yang diberikan kesempatan bertanya kepada saksi, langsung berkoar.  “Apakah bapak ada niat untuk memenjarakan saya?” tanya Jerinx. Dr Suteja dengan santai menjawab jika dirinya tidak ada maksud memenjarakan atau memidanakan, tapi mencari kebenaran atas tuduhan di postingan Jerinx tersebut.

Jerinx melanjutkan, kenapa tidak ada klarifikasi atau penjelasan sebelum melapor ke polisi. Apalagi pada postingan-postingan sebelumnya, Jerinx sudah meminta penjelasan IDI. “Sebelumnya saya ada postingan IDI mengajak diskusi, tapi tidak digubris,” ujar Jerinx menohok.

Suteja mengatakan, IDI tidak memberi klarifikasi karena tenga sibuk dengan penanganan Covid-19. “Kalimat-kalimat Anda itu yang menurunkan semangat kami. Coba kalau postingan Anda itu baik, sing kenken,” ucap Suteja.

“Apakah bapak ingin memenjarakan saya dan memisahkan saya dengan istri saya? Saya baru menikah satu tahun. Itu istri saya,” kata Jerinx sambil menunjuk Nora di bangku pengunjung.

Suteja langsung menjawab pertanyaan Jerinx. “Tidak ada niatan tyang memenjarakan Anda, sing ada sing. Anda orang baik. Saya tahu Anda orang baik, tetapi kenapa kata-katanya menjadi tidak baik,” cetus Suteja.

Jerinx menyebut tidak ada maksud merusak apalagi membubarkan IDI. Namun karena latar belakangnya sebagai seniman sehingga membuat gaya bahasanya blak-blakan. Di akhir sidang, Jerinx menyampaikan pesan ke saksi dr Suteja. “Semoga sehat selalu dok,” ujarnya. Selain Ketua IDI Wilayah Bali, turut dihadirkan saksi dr I Made Sudarmaja yang menjabat sekretaris IDI Bali. *rez

Komentar