nusabali

Doa Itu Bius Jiwa

  • www.nusabali.com-doa-itu-bius-jiwa

Menjadikan doa sebagai kekuatan untuk membuat hidup nyaman, itu yang terpenting.

Dokter yang usianya lebih tua dibanding Wayan Landuh itu menjelaskan, dalam keadaan sakit kita membutuhkan kenyamanan. Si pasien diberi suntikan penenang, penghilang rasa sakit, agar ia bisa lebih nyaman. Banyak pasien yang divonis mati, usianya pendek, diberi suntikan pemati rasa, dengan dosis tepat, agar ia bisa tenang. Ia dirawat untuk menghadapi kematian, tidak untuk kesembuhan. Kanker hati, hepatitis, menimbulkan nyeri luar biasa di dada. Banyak pasien yang tak tahan menahan sakit, dan meminta injeksi agar bisa meredakan nyeri yang diderita. Para pasien itu ingin mati dengan tenang, nyaman masuk ke alam keabadian.

“Jiwa juga seperti itu,” ujar si dokter. Jiwa anak-anak Wayan Landuh sedang sakit menghadapi derita ayah mereka. Karena itu dokter menganjurkan agar mereka berdoa. Jika doa-doa itu menghasilkan kesembuhan bagi si ayah, itu sebuah mukjizat. Kalau tidak, mereka akan melepas keberangkatan sang ayah dengan tulus, tenang. “Karena itu jangan jual sawah untuk pengobatan, jual nanti kalau kepepet buat biaya sekolah. Berdoalah terus menerus, agar jiwa kalian tenang.”
Wah, hebat sekali dokter ini, pikir Si Sulung. Dokter yang menjadikan doa sebagai penghilang rasa sakit pikiran dan perasaan. Dokter itu menyebut doa sebagai bius jiwa, yang membuat jiwa tenang, bersahaja, dan siap menerima keadaan terburuk sekalipun.

Wayan Landuh meninggal ketika Si Sulung sebulan menjelang ujian akhir. Adiknya yang bungsu baru kelas dua SMP. Lima anak-anak itu menjadi kompak berdoa, bergilir mengurus sawah yang sempit itu, senantiasa dekat dengan ibu mereka. Mereka sepakat untuk tidak menjual tanah warisan itu, dan bertekad menyelesaikan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Mereka, didukung oleh si ibu, akan berusaha segigih mungkin. Yang penting mereka bergiat sehari-hari disertai doa. Karena mereka yakin doa itu memang membius jiwa, menenangkan perasaan dan pikiran.

Sehari-hari banyak sekali ada orang berdoa. Jika hari raya apalagi, atau pas piodalan di tempat-tempat suci, sungguh luar biasa banyak doa dikumandangkan. Ada yang melantunkannya dengan kata-kata, banyak pula yang dalam hati. Yang disampaikan dalam doa pun bermacam-macam, mulai mohon ketenangan jiwa, memperoleh rezeki, sampai usaha dilancarkan. Ada anak muda yang berdoa akan cintanya disambut oleh gadis yang sudah lama ia taksir. Atau, doa agar tidak terlampau lama menderita sakit hati karena ditinggal pacar.

Doa-doa yang mereka sampaikan adalah permohonan, permintaan atas keinginan. Putra-putri Wayan Landuh yang kini sudah yatim, kalau berdoa yang mereka tuju adalah kenyamanan hidup, doa yang bisa membius rasa dan pikiran agar mereka bisa selalu tenang. Mereka berdoa, jika nanti ada saudara giliran bayar uang sekolah atau uang kuliah, tapi uang tidak tersedia cukup, mereka bisa tetap tenang, agar tetap nyaman mencari uang.

Menjadikan doa sebagai kekuatan untuk membuat hidup nyaman, itu yang terpenting.

Komentar