nusabali

Daya Beli Masyarakat Lemah

  • www.nusabali.com-daya-beli-masyarakat-lemah

JAKARTA, NusaBali
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau deflasi selama dua bulan berturut-turut tahun ini.

Detailnya, deflasi pada Juli 2020 sebesar minus 0,10 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), lanjut deflasi pada Agustus, yakni 0,05 persen.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, deflasi dua kali ini mengindikasikan terjadi pelemahan daya beli masyarakat akibat pandemi covid-19.

"Di sisi lain, daya beli nampaknya masih butuh waktu untuk kembali ke posisi normal," ujar Suharyanto, Selasa (1/9).

Namun, kata Suhariyanto, deflasi disebabkan kondisi suplai komoditas Indonesia lumayan bagus. Imbasnya, suplai yang tidak diimbangi dengan permintaan itu menekan sejumlah harga komoditas.

BPS mencatat sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menyumbang deflasi meliputi daging ayam ras dengan andil kepada deflasi minus 0,09 persen dan bawang merah dengan andil minus 0,07 persen.

Kemudian, tomat dengan andil pada deflasi minus 0,02 persen, dan telur ayam ras serta beberapa jenis buah seperti jeruk, dan pisang masing-masing andilnya minus 0,01 persen kepada deflasi. Secara umum, komponen bahan makanan bergejolak (volatile food) mengalami deflasi minus 1,29 persen, dengan andil minus 0,23  persen kepada deflasi.

"Suplai bagus karena itulah harga yang masuk volatile price itu mengalami banyak penurunan," kata Suhariyanto. *ant

Komentar